Hadapi Sidang Lanjutan Pembunuhan Suami dan Anak Tirinya, Begini Persiapan Aulia Kesuma




0 0
Read Time:1 Minute, 54 Second

Penulis: Erni Kusumawati
Wartaotonomibaru.com


Sidang kasus pembunuhan ayah dan anak dengan terdakwaAulia Kesuma dan putranya Geovanni Kelvin kembali digelar hari ini. 
JPU direncanakan akan menghadirkan beberapa saksi, salah satunya Rodi.
Rodi ditenggarai menjadi salah satu kaki tangan Aulia Kesuma untuk membunuh suaminya, Edi Candra Purnama alias Pupung Sadili dan Muhammad Edi Pradana.
Kuasa hukum Aulia Kesuma, Firman Candra mengatakan bahwa pihaknya akan mengupas keterangan saksi tersebut.
Dia akan membuktikan bahwa rencana pembunuhan bukan datang dari Aulia, melainkan dari tiga orang tersebut.
Jadi saya mau mencoba bertanya dalam persidangan tersebut terkait ide dasar ide permulaan siapa yang melakukan ini, itu kan bukan ibu Aulia,” kata Firman saat dihubungi di Jakarta, Senin (24/2/2020).
“Jadi ibu Aulia menceritakan ke ART (Karsini) kemudian mengenalkan ke suaminya Karsini yakni Rodi,” tambah dia.
Dalam dakwaan, Rodi memang berperan mencari dukun santet, senjata api, dan pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa Edi dan Dana.
Karsini, istri dari Rodi sekaligus ART terdakwa berperan sebagai seseorang yang mendengarkan curhatan Aulia terkait sang suami dan masalah utangnya.
Sementara itu, ART lain bernama Supriyanto merencanakan pembunuhan berupa penyekapan dan pembakaran Edi dan Dana.
Dia berharap dengan diperiksanya  saksi tersebut dapat melepaskan jeratan hukuman mati yang didakwakan kepada  Aulia Kesuma.
Kronologi pembunuhan
Aulia Kesuma merencanakan pembunuhan Pupung dan anak tirinya, Edi alias Dana pada Agustus 2019. Pembunuhan berencana itu berawal ketika Aulia merasa sakit hati kepada Edi.
Aulia mengklaim dirinya harus banting tulang seorang diri dalam menopang ekonomi keluarganya. Menurut Aulia, Edi tidak memiliki pekerjaan sejak mereka menikah tahun 2011.
Mereka juga sering bertengkar karena hal-hal sepele. Salah satu sumber percekcokan adalah soal pergaulan anak tirinya.
Masalah selanjutnya muncul ketika Aulia memutuskan untuk meminjam uang senilai Rp 10 miliar ke bank pada tahun 2013.
Uang tersebut digunakan untuk membuka usaha restoran. Dari pinjaman itu, Aulia harus mencicil uang senilai Rp 200 juta setiap bulan.
Ia sempat merasa stres dan memiliki niat untuk bunuh diri karena merasa berat membayar cicilan tersebut. Ditambah, Edi lepas tangan dalam menanggung cicilan tersebut.
Aulia berharap, rumah Edi di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan dijual untuk melunasi utangnya. Namun, usulan itu tidak diizinkan Edi.
Singkat cerita, Edi dan Dana dibunuh dengan cara diracun menggunakan 30 butir obat tidur di rumahnya. Dua jenazah korban itu langsung dibawa ke Sukabumi untuk dibakar di dalam mobil.

Erni Kusumawati
Wartaotonomibaru.com

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*