Satserse Polres Banjar Ciduk Komplotan Pencuri Traktor




0 0
Read Time:1 Minute, 54 Second

Wartaotonomibaru.com

BANJAR – Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Banjar Polda Jabar membongkar sindikat pencuri traktor di wilayah Kota Banjar, sebanyak tujuh orang pelaku berhasil ditangkap.

“Mereka beraksi di 15 TKP dengan barang bukti 15 unit (mesin) traktor,” jelas Kapolres Banjar, Ajun Komisaris Besar Yulian Perdana bersama Walikota Banjar Ade UU Sukaesih, saat ekspos kasus di halaman Mapolres Banjar, Jumat sore (28/2/2020).

Menurut dia, anggota sindikat pencuri traktor ini berasal dari Kabupaten Tasikmalaya, Garut dan Cianjur. Sementara penadah traktor curian berasal dari Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya. “Mereka sindikat (pencuri traktor) Priangan Timur,” jelas Yulian.

Empat dari tujuh pelaku, lanjut Kapolres merupakan residivis kasus serupa. Saat penangkapan, keempatnya berusaha menghilangkan barang bukti dan melarikan diri. “Kami mengambil tindakan tegas, terpaksa menembak empat pelaku,” ujarnya.

Kemudian menyerahkan kembali mesin traktor secara gratis kepada para pemiliknya yang akan digunakan untuk kepentingan bajak diladang sawah.

Kasat Reskrim Polres Banjar, Ajun Komisaris Polisi Budi Nuryanto menambahkan, proses terungkapnya kasus ini berawal dari laporan masyarakat. Warga curiga ada mobil yang bolak-balik melintasi jalanan tak jauh dari tempat penyimpanan traktor. “Laporan dari warga,” jelasnya.

Sebelum beraksi, kata Kasat Reskrim, para pelaku mengintai lokasi terlebih dulu. Mereka menyasar traktor yang disimpan tak jauh dari jalan yang bisa dilewati mobil, pencurian dilakukan di atas jam 02.00 WIB,” jelasnya.

Para pelaku hanya mengambil mesin traktor, sementara rangka traktor ditinggal di TKP. “Dijual ke penadah Rp 3 juta sampai Rp 4 juta,” jelasnya.

Untuk membongkar mesin traktor, lanjut Kasat Reskrim pelaku hanya membutuhkan waktu 10 menit, mereka membuka baut di kerangka traktor dengan kunci pas.

“Mesin cuma dibaut ke badan traktor, namun mesin yang dilas (ke kerangka traktor) pun bisa dicuri para pelaku, mereka menggergaji kerangka traktor,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, sindikat ini hanya beraksi saat musim tanam. Saat seperti itu, petani mulai membajak sawah dengan traktor. “Musiman. Musim tandur (tanam padi) dia gerak,” tambahnya.

Salah seorang korban pencurian traktor, Dodo mengatakan, mesin traktornya hilang beberapa Minggu kebelakang. Traktor itu disimpan di sawah karena dia mulai menggarap sawah. “Bajak belum selesai, keburu hilang,” ujarnya.

Dia mengakui mesin traktor ditempel ke rangka hanya dengan baut. Hal ini, kata dia, menyebabkan pencuri dengan mudah mengambil mesin traktor.
“Ya kalau bisa, bagaimana caranya pabrikan traktor membuat pengaman tambahan. Misalnya baut-bautnya menggunakan kunci khusus yang hanya dimiliki pemilik traktor,” ucapnya. (Yudhi’s)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*