Wartaotonomibaru.com
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meluncurkan aplikasi Pikobar yang memuat informasi serta pembaruan data terkait sebaran Covid-19 di Jawa Barat. Saat ini, aplikasi tersebut baru tersedia untuk smartphone berbasis android.
“Biar warga bisa dapat informasi akurat,” kata Ridwan di sela-sela peluncuran aplikasi tersebut di Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat, Bandung, Jumat (20/3/2020).
Aplikasi ini memuat data terbaru terkait orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan, serta pasien positif Covid-19 di Jawa Barat. Hingga Jumat, aplikasi itu menampilkan informasi sudah ada 1.506 orang dalam pemantauan, 136 pasien dalam pengawasan, serta 26 kasus positif Covid-19 di Jawa Barat. Soal sebarannya, aplikasi ini menampilkan link yang bisa mengantarkan pengaksesnya ke situs pusat informasi dan koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat.
Selain menampilkan data sebaran Covid-19 di Jawa Barat, Ridwan mengungkapkan, aplikasi itu juga terhubung dengan situs lain berbasis open source yang menginformasikan data nasional serta global. “Supaya paham, ini bukan isu Jawa Barat, Jakarta saja tapi nasional dan global. Buat jadi kewaspadaan kita,” terang Ridwan.
Informasi umum lain yang bisa dimanfaatkan masyarakat adalah nomor kontak darurat serta rumah sakit yang ditunjuk untuk penanganan Covid-19 ini. Terkait informasi mengenai Covid-19, aplikasi ini juga memuat berbagai video yang bisa diakses publik.
Ridwan juga menautkan aplikasi ini dengan kitabisa.com, situs crowd funding untuk membantu pengadaan logistik kesehatan. Harapannya, tenaga kesehatan di instansi kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik umum yang kekurangan masker atau alat pelindung diri bisa mengajukan permohonan secara langsung. “Ada 70.000 puskesmas (di Jawa Barat), cukup dengan (mengisi) format ini bisa mengakses, nanti kami sampaikan ke manajemen logistik kesehatan,” kata Ridwan.
Publik juga bisa mengkritisi layanan informasi terkait Covid-19 ini dengan mengakses fitur survei di aplikasi Pikobar. “Biar kami dapat feedback dari masyarakat. Keputusan (pemerintah) bisa berubah jadi lebih baik berdasar masukan masyarakat,” imbuh Ridwan lagi.
Aplikasi Pikobar juga terhubung dengan Jabar Saber Hoax agar memudahkan masyarakat mengecek kebenaran tentang informasi Covid-19 yang beredar di berbagai media sosial. “Aplikasi ini masih kita terus kembangkan,” katanya.
Beberapa fitur yang masih dalam pengembangan adalah pemanfaatan artificial intelligent yang bisa menjawab gejala kesehatan warga terkait Covid-19 serta fitur tanya jawab secara langsung dengan dokter.
Kendi
Wartaotonomibaru.com