Wartaotonomibaru.com
JAKARTA – Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) menjelaskan langsung menghubungi Kapolri. Jenderal Idham Azis melalui pesan Whatsapp untuk meminta pihak kepolisian meredam bentrokan antara pengemudi ojek online (ojol) dengan kelompok debt collector (DC) yang terjadi di Yogyakarta.
Ketua Presidium Nasional Garda Igun Wicakson mengatakan hal tersebut ia lakukan setelah mendapat berbagai informasi dan video mengenai rusuh massa ojol dengan debt collector yang terjadi sejak siang hingga sore.
“Ketua Presidium Nasional Ojek Online Garda Indonesia melaporkan kepada Kapolri Jenderal Idham Aziz melalui pesan Whatsapp untuk meminta Polri khususnya Polda DIY agar dapat segera meredam rusuh massa ojol vs penagih hutang di Yogyakarta,” kata Igun dalam keterangan kepada Wartaotonomibaru.com
Igun bercerita Whatsapp grup Garda pada pukul 14.00 WIB, Jumat (6/3), diramaikan informasi dan video konflik pengemudi ojol dengan penagih hutang. Informasi tersebut dikirim langsung oleh anggota Garda yang berada di Yogyakarta.
Berdasarkan laporan anggota, situasi makin mencekam karena dua kelompok massa bentrok saling serang di daerah kawasan Jl. Ring Road Utara, Sleman, Yogyakarta.
Dari informasi yang diterima, konflik berawal dari upaya pemberhentian secara paksa dan dugaan upaya penarikan secara paksa sepeda motor milik seorang driver ojol.
“Akhirnya menimbulkan konflik rekan-rekan driver ojol di Yogyakarta dengan kelompok penagih hutang,” kata Igun.
Igun mengatakan Kapolres Sleman diharapkan bisa memberikan arahan kepada pengemudi ojol agar meredam emosi dan lebih mengutamakan pada aspek kondusif.
“Agar rekan-rekan dapat aktivitas kembali secara normal dan jaminan perlindungan dari Kepolisian untuk aktivitas ojol di Yogyakarta,” ujar Igun.
Lebih lanjut, Igun meminta agar pihak kepolisian bisa menertibkan kelompok debt collector yang disebutnya menimbulkan keresahan dan konflik.
“Terkadang juga adanya oknum yang langsung merampas sepeda motor atau kendaraan yang ternyata telah lunas,” tutur Igun.
Pihak kepolisian menjelaskan bentrokan ratusan pengemudi ojol dengan sekelompok DC mengakibatkan enam korban dibawa ke rumah sakit.
Berdasarkan hasil asesmen dari tim Public Safety Center (PSC) 119 Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY per 5 Maret 2020, pukul 20.00 WIB, sedikitnya ada empat driver ojol yang diduga mengalami luka tembak di bagian paha maupun betis. Sedangkan dua orang lainnya mengalami luka sobek pada beberapa bagian tubuhnya. (Yohanes Gunanto)