
Wartaotonomibaru.com
KEDIRI – Pemkot Kediri menyiapkan anggaran Rp 20,3 miliar untuk memerangi corona. Dana tersebut berasal dari perubahan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) ditambah Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik Bantuan Operasional Kesehatan yang ada di puskesmas.
Untuk besarannya, dana DBHCHT sebesar Rp 15,3 miliar. Sementara DAK sebesar Rp 5 miliar. Bahkan, jika anggaran ini tidak cukup, Pemkot Kediri akan menggunakan skema Belanja Tidak Terduga (BTT) dan perubahan Dana Alokasi Umum (DAU).
“Penggunaan anggaran ini sebagian besar dialokasikan untuk pengadaan masker, hand sanitizer, disinfektan, sprayer, dan APD untuk rumah sakit dan puskesmas,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri dr. Fauzan Adima kepada waratwan, Selasa (24/3/2020).
Tidak hanya untuk tenaga medis, namun bagi masyarakat juga diberikan sejumlah masker dan hand sanitizer serta disinfektan bagi fasilitas umum.
“Untuk masker, hand sanitizer dan disinfektan nantinya akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” imbuh Fauzan.
Fauzan mengatakan anggaran tersebut juga akan digunakan untuk penyediaan dan perbaikan ruang isolasi untuk RSUD Gambiran, Kota Kediri. Sejak membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada 15 Maret 2020, Pemerintah Kota Kediri langsung bergegas untuk mencegah virus corona masuk.
Upaya-upaya tersebut seperti penyemprotan disinfektan, pemasangan tempat cuci tangan di berbagai tempat publik, dan menyiapkan ruang isolasi di rumah sakit. (Drs. R. Subagio Noturaharjo)