Wartaotonomibaru.com
PEMATANGSIANTAR – Dalam rangka menyambut Pemiligan Kepala Daerah ( Pilkada ) serentak tahun 2020, pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bersilaturahmi ke FKUB Kota Pematangsiantar, yang disambut Walikota Pematangsiantar H Hefriansyah SE MM beserta jajarannya dan dihadiri pula Kapolres Kota Pematangsiantar AKBP Budi Pardamean Saragih SIK, Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol Kota Pematangsiantar Sofie Saragih SSTP, para tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat di Ruang Data Sekretariat Daerah Kota Pematangsiantar, Senin (9/3).
Dalam sambutannya, Hefriansyah mengatakan sesuai Undang-undang (UU), Peraturan Pemerintah, dan Surat Menteri Dalam Negeri (Mendagri), tanggal 23 September 2020 Kota Pematangsiantar akan ikut melaksanakan Pilkada. Hal itulah yang menjadi dasar FKUB Provinsi Sumut ingin menyaksikan bagaimana persiapan Kota Pematangsiantar dalam rangka memberikan penguatan kerukunan umat beragama sebelum pelaksanaan Pilkada.
Dikatakan Hefriansyah, FKUB sebagai organisasi kemasyarakatan yang berbasis pada pemuliaan nilai-nilai agama, pengembangan toleransi beragama, serta membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan bagi seluruh pemeluk agama di Indonesia.
“Harapan saya, melalui sinergitas program kerja FKUB Kota Pematangsiantar dengan program kerja Pemerintah Kota Pematangsiantar, dapat menciptakan suasana dan kondisi yang kondusif bagi seluruh masyarakat, khususnya dalam rangka pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020,” terangnya.
Selanjutnya, Hefriansyah mengajak semua elemen masyarakat untuk menyukseskan Pilkada di Kota Pematangsiantar.”Supaya berjalan baik, aman, dan lancar. Karena menyukseskan Pilkada bukan hanya tugas pemerintah,TNI, dan Polri, tetapi tugas kita bersama,” katanya.
Sementara Ketua FKUB Sumut Dr H Maratua Simanjuntak menjelaskan, kehadiran mereka di Pematangsiantar untuk berdialog dan diskusi guna menyukseskan Pilkada serentak tahun 2020.
“Kita ketahui agama sangat rentan ditarik untuk kepentingan tertentu selama tahun politik. Hal ini didukung kemajuan teknologi informasi, khususnya media sosial dalam bentuk hoax, ujaran kebencian, dan penyebaran praduga bukan fakta. Tokoh agama harus jadi benteng paling depan melakukan langkah pencegahan sebelum adanya konflik,” sebutnya.
Untuk itu, sambungnya, tokoh agama diminta berperan menyampaikan pesan damai di tahun politik, tahun yang rawan terjadi ketegangan sosial dan konflk.
“FKUB sebagai wadah tokoh lintas agama memiliki peran sejak dini untuk berpartisipasi mewujudkan pesta demokrasi yang sukses dan terhindar konflik yang mengatasnamakan agama,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua FKUB Kota Pematangsiantar Drs HM Ali Lubis mengatakan, Kota Pematangsiantar adalah kota yang dijuluki sebagai salah satu kota paling toleran di Indonesia. Terbukti,katanya lagi, masyarakat Kota Pematangsiantar sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kekerabatan/persaudaraan, walaupun kota ini sangat pluralis dan terdiri atas berbagai suku, ras, dan agama.
“Untuk itu marilah kita sama-sama menjaga dan sekaligus merawat/memelihara nilai-nilai luhur tersebut dalam menyukseskan Pilkada serentak di kota kita tercinta ini,” ajaknya. (Susan)