Cegah Penyebaran Virus Corona, Gub Anies Batasi Ruang Interaksi




0 0
Read Time:2 Minute, 24 Second

Wartaotonomibaru.com

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung wabah virus corona yang terjadi di beberapa negara.

Bahkan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, Jakarta dapat mengambil pelajaran penting dari wabah yang terjadi di Italia, Amerika Serikat, dan Iran.

“Di beberapa tempat, kita cek baik di Italia, di Amerika Serikat, maupun di Iran.”

Mereka cenderung tidak ketat di dalam membatasi ruang interaksi.”

Begitu kasusnya meningkat drastis, baru dilakukan pengetatan,” kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Rabu (11/3/2020).

“Bahkan di Italia sampai ada yang sudah lock down (terkunci) untuk seluruh negara,” tambahnya.

Atas fenomena itu, Pemprov DKI Jakarta kemudian mengambil langkah penting.

Salah satunya, membatasi atau mengurangi interaksi masyarakat yang berpotensi menjadi tempat penyebaran virus corona.

Misalnya, menunda kegiatan yang mengundang keramaian seperti konser musik, syuting film, turnamen Formula E , kegiatan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB), dan sebagainya.

Kami menyadari saat ini ada kasus positif 27 di Indonesia.”

Karena itu, kami memilih untuk melakukan tindakan proaktif sebagai sikap bertanggung jawab melindungi warga dari potensi tertular virus corona.”

“Langkah yang kami lakukan ini adalah pembatasan interaksi di ruang-ruang publik antara pribadi-pribadi yang satu sama lain belum tentu memiliki keterkaitan.”

Crowd (kerumunan) yang umum yang punya potensi paparan (virus),” tambahnya.

Guna mempermudah pengawasan perizinan tersebut, DKI lalu membentuk Tim Review Perizinan.

Tim ini dibentuk untuk mengkaji lebih dalam berkaitan dengan acara atau kegiatan yang diajukan masyarakat, dengan tingkat potensi keramaian yang tinggi.

Kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan di Jakarta harus dilaporkan ke tim ini.”

“Nanti mereka akan memperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh.”

“Misalnya, peserta dari mana, jumlahnya berapa, kegiatannya, intensitas kontaknya, dan lain-lain.”

“Dari situ, nanti diputuskan apakah diizinkan berjalan dengan persyaratan, atau harus ditunda, atau harus dibatalkan.”

“Upaya ini dilakukan agar kami bisa mengendalikan interaksi, sehingga tidak terjadi penularan yang tidak perlu,” tambahnya.

Selain menyinggung beberapa negara yang tingkat pengawasannya lemah, Anies Baswedan juga menyebut ada beberapa negara dengan tingkat pengawasan tinggi.

Dia mencontohkan negara tersebut seperti Singapura, Vietnam, dan Selandia Baru.

“Mereka itu melakukan pengetatan dari awal dan pengendalian itu sudah dilakukan juga,” ucapnya.

Tiadakan HBKB

Gubernur DKI Jakarta Baswedan meniadakan kegiatan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD), di ruas Jalan Sudirman-Thamrin pada Minggu (15/3/2020) dan (22/3/2020) mendatang.

Kegiatan ini ditiadakan menyusul adanya wabah virus corona yang menyerang Indonesia, khususnya DKI Jakarta.

“Demi menjaga dan melindungi warga Jakarta dari potensi penularan, maka dua minggu ke depan Pemprov DKI Jakarta meniadakan HBKB,” kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Rabu (11/3/2020).

Anies Baswedan mengatakan, kebijakan ini diambil untuk menekan potensi penyebaran virus corona.

Soalnya, tingkat konsentrasi massa yang berolahraga seperti lari, sepeda, senam dan sebagainya di kegiatan HBKB sangat tinggi.

“Sesudah dua minggu, kami akan pantau lagi.”

Fredi Andi Baso N

Wartaotonomibaru.com

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*