Biar Sinkron, Anies Koordinasi dengan Jabar dan Banten Terkait Kebijakan PSBB di Jakarta




0 0
Read Time:1 Minute, 51 Second

JAKARTA,Wartaotonomibaru.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di DPD Golkar DKI Jakarta, Jalan Pegangsaan Barat, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (29/2/2020) malam. 

Koordinasi dilakukan karena beberapa kota/kabupaten yang masuk wilayah administrasi Pemprov Banten dan Jawa Barat merupakan bagian dari Greater Jakarta.

“Kawasan ini menjadi suatu epicenter dan perlu ada sinkronisasi langkah terkait PSBB,” kata Anies di Balai Kota DKI pada Rabu (8/4/2020) petang.

Anies mengatakan, beberapa kebijakan terkait PSBB seperti pembatasan jam operasional dan jumlah penumpang angkutan umum, tentu berimplikasi pada daerah sekitar.

Kebijakan ini tentunya diharapkan menjadi rujukan di masing-masing wilayah kota/kabupaten daerah agar membuat pola yang sama dalam menekan potensi penyebaran virus corona di tengah masyarakat.

“Mudah-mudahan ini bisa segera tuntas sehingga masyarakat bisa memiliki pedoman yang sama,” ujarnya.

Menurutnya, Pemkab dan Pemkot di bawah administrasi Pemprov Jawa Barat masih tahap proses penyusunan kebijakan menyesuaikan PSBB yang ada di Jakarta.

Dia berharap, agar kebijakannya dapat selaras sehingga efektif di masyarakat.

“Nanti kami berikan kabar (kebijakan PSBB) setelah detil Pergub siap dikeluarkan,” jelasnya.

Dia menambahkan, PSBB akan berlaku mulai Jumat (10/4/2020) pukul 00.00.

Pihak kepolisian dan TNI serta Satpol PP juga akan menggiatkan patroli untuk memastikan tidak ada warga yang berkumpul melebihi lima orang di suatu tempat di Jakarta.

“Kemudian transportasi massa dikuranginya pada volume penumpang per kendaraan. Misalnya bus kapasitas 50 orang dikurangi jadi 25 orang dan jam operaisnya juga berkurang, tapi jumlah kendarannya tidak berkurang,” imbuhnya.

Kata dia, pembatasan jam operasional angkutan umum, peliburan kegiatan sekolah, penutupan tempat pariwisata dan sebagainya akan terus berjalan selama PSBB berlangsung.

Upaya ini tetap dilakukan untuk menutus mata rantai penyebaran virus corona.

“Apa yang sudah berjalan tiga pekan ini akan kami jalankan terus, karena intinya adalah pembatasan interaksi. Virus ini menular dari orang ke orang dan kalau interaksi orang itu terus berjalan, maka kami tidak bisa memutus mata rantainya,” jelas dia.

Karena itu, sejumlah kegiatan sosial-budaya dan agama yang sifatnya mengumpulkan orang terpaksa ditunda terlebih dahulu.

Akan tetapi substansi kegiatannya tetap berjalan, hanya saja volume orang yang ada di kegiatannya dikurangi.

“Misalnya pernikahan, jalan terus di KAU atau kantor catatan sipil. Tapi resepsinya tunda dulu, sama dengan khitan. Tapi perayaannya tunda dulu,” ungkapnya.

(Jaffray Edwin SH)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*