PAPUA,Wartaotonomibaru.com – Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw bersama Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Herman Asaribab berjabat tangan dengan Bupati Jayawijaya John Richard Banua usai upacara apel gabungan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin, 14 Oktober 2019. Dua orang warga Papua, Eden Armando Bebari (20), dan Ronny Wandik (23) tewas diduga ditembak aparat keamanan di Timika, Senin (13/4/2020). Pihak TNI dan Polri segera merespons peristiwa ini dengan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus tersebut.
Hal itu diungkapkan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab yang didampingi Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw saat bertemu dengan keluarga kedua korban di RSUD Timika. Saat itu pihak keluarga protes, dan menolak dua korban tersebut dikaitkan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
“Kami akan bentuk tim investigasi dan proses hukum akan berjalan. Itikad kami untuk menyelesaikan dan saat ini saya dan Kapolda hadir disini. Kami datang untuk menyelesaikan masalah, Bapak dan ibu , kami adalah anak kalian. Saya dipercayakan sebagai Pangdam, dan beliau sebagai Kapolda. Percayakan pada kami untuk menyelesaikan, sebab apa yang bapak ibu tuliskan sudah ada di benak kami,” ujar Herman Asaribab dihadapan keluarga korban yang berdemo di RSUD Mimika, Selasa (14/4/2020).
Keluarga besar kedua korban memprotes mengapa aparat melakukan penembakan. “Mereka hanya mencari makan. Tiba tiba menjadi korban penembakan. Siapa pun yang bertugas pada saat itu, entah itu pimpinan atau bawahan, harus segera ditindak hukum. Mereka bukanlah anggoat KKB tetapi masyarakat biasa uang sedang mencari makan,” tegas Karel Iminkawak perwakilan keluarga korban kepada wartawan.
Ia menambahkan, kedua korban tersebut tidak pernah menggunakan senjata api maupun memiliki amunisi seperti informasi yang beredar. “Itu rekayasa yang dilakukan. Mereka dapat barang (amunisi) dari mana?. Kami tidak terima itu,” ujarnya sembari berharap agar persoalan tersebut segera ditindak lanjuti petinggi TNI-Polri.
Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Yan Warinussy mengutuk tindakan penembakan tersebut.
Dijelaskan, berdasarkan data yang diperoleh LP3BH dari kontak di Timika, kedua korban tercatat sebagai penduduk di Kampung Kwamki Narama-Kabupaten Mimika. ‘’Jadi kami membantah tegas informasi sepihak yang mengklaim kedua korban adalah anggota TPN-OPM,’’ tegas Yan, Rabu (15/4/2020).
(Hendrik Werara)