Diduga Akan melakukan Tawuran, 4 Pemuda Bawa Sajam Dibekuk Polisi di Jaktim




0 0
Read Time:3 Minute, 19 Second

JAKARTA, Wartaotonomibaru.com – Polres Metro Jakarta Timur, membekuk empat orang pemuda yang menenteng pedang dan parang, ketika hendak melakukan tawuran di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Gerombolan anak muda ini mencari dan menantang lawan melalui media sosial.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus mengatakan, keempat pemuda yang ditangkap berinisial IR (18), AW (19), BST (17), dan MS (17). Mereka dijerat Pasal 2 ayat 1 Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, terkait kepemilikan senjata tajam, dengan ancaman 10 tahun penjara.

“Kita berhasil mengamankan empat orang pelaku yang kita ancam dengan undang-undang darurat. Hasil patroli yang dilakukan Polres Jakarta Timur, tanggal 17 April lalu, berhasil mengamankan empat orang yang kedapatan membawa senjata tajam. Bermacam-macam senjata tajam,” ujar Yusri, Sabtu (18/4/2020).

Dikatakan Yusri, berdasarkan pemeriksaan awal, para pelaku akan melakukan aksi tawuran. Modus operandinya menantang kelompok lain melalui media sosial.

“Jadi mereka menantang, apabila ada yang mau menerima tantangannya kemudian mereka janjian di suatu tempat. Kita masih dalami terus motifnya apa. Karena hampir setiap tawuran anak-anak muda, kelompok-kelompok atau geng-geng di Jakarta Timur, itu modusnya hampir sama seperti itu,” ungkapnya.

Yusri menyampaikan, rata-rata usia pelaku masih di bawah umur. Menurut pemeriksaan sementara, mereka mengaku hanya iseng saja.

“Modusnya menantang di media sosial, di IG (Instagram) mereka. Dengan iseng-iseng katanya, menyampaikan ke IG lain kalau berani kita ketemu di mana. Ini masih di dalami apa motif dari semua ini. Apakah cuma iseng dengan membawa senjata tajam. Dan, tidak menutup kemungkinan sering terjadi korban dari dua belah pihak. Ini memang harus cepat diputus mata rantai ini. Mereka cukup menantang, ada yang menerima, ya sudah kejadian,” katanya.

Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Polisi Arie Ardian mengatakan, kronologi penangkapan bermula ketika polisi menggelar patroli pada jam rawan tawuran sekitar pukul 02.00 hingga 06.00 WIB.

“Jadi jam rawan tawuran ini berkisar pukul 02.00 pagi sampai pukul 06.00 pagi. Kami mencurigai akan terjadi tawuran di daerah Ciracas. Saat patroli ke sana ditemukan sekelompok anak muda berjumlah sekitar 15 orang, akhirnya kita lakukan pemeriksaan. Tetapi ketika akan diperiksa mereka melawan dan melakukan pelemparan terhadap Tim Rajawali Polres Jakarta Timur,” jelasnya.

Arie menambahkan, Tim Rajawali kemudian melakukan penangkapan terhadap empat tersangka, dua orang di bawah umur dan dua lainnya sudah dewasa.

“Sekarang langsung kita lakukan proses penyidikan dan ini akan kita selesaikan proses pemberkasan sampai dengan kejaksaan dan persidangan,” katanya.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Suyudi Ario Seto menegaskan, peristiwa tawuran antar-kelompok atau geng di Jakarta dan sekitarnya, menjadi atensi serius pihak kepolisian.

“Tawuran ini berawal dari interaksi mereka melalui media sosial, salah satunya adalah Instagram. Mereka geng-geng ini memiliki (akun) Instagram masing-masing, kemudian janjian melakukan perkelahian secara kelompok di satu titik. Misalnya, Terowongan Cipayung jam 2 pagi. Dia janjian, setelah itu melakukan tawuran,” katanya.

Menurut Suyudi, tujuan para gerombolan pemuda itu melakukan tawuran adalah untuk menunjukan eksistensi antar-geng. “Kalau bisa menang ya, dia punya kebanggaan atau bisa menaikan pamor geng ini,” ucapnya.

Suyudi mengungkapkan, Polda Metro Jaya dan Polres jajaran telah memetakan sejumlah kelompok atau geng yang kerap melakukan tawuran, khususnya di Jakarta Timur.

“Jadi ada beberapa geng yang sudah dimonitor, yang kita petakan diantaranya adalah Geng Amerika, Geng Antariksa, Geng Kampung Baru, dan geng lain yang selama ini selalu bermain di wilayah Jakarta Timur. Dan juga gengster-gengster, kelompok-kelompok yang selama ini membuat kekacauan dan membuat perkelahian tawuran di Jakarta, ini sudah kita petakan,” tuturnya.

Menurutnya, polisi akan total dalam mengantisipasi dan menindak pelaku tawuran di Jakarta. Apalagi menjelang bulan suci Ramadan, Polda Metro Jaya tidak ingin ada satu kelompok pun melakukan keonaran, tawuran, tindak pidana kekerasan, dan sebagainya.

“Kami akan all out, kami akan turunkan tim-tim khusus yang sudah terlatih, yang selama ini melakukan pemantauan, dan kami tidak akan segan-segan untuk melakukan tindakan tegas dan terukur kepada pelaku kejahatan. Termasuk kelompok-kelompok yang selalu membuat tawuran yang dapat mengakibatkan kerugian terhadap jiwa orang lain,” tandasnya.

(Fredi Andi)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*