3 Warga Simalungun Positif Covid-19




0 0
Read Time:4 Minute, 0 Second

Simalungun, wartaotonomibaru.com – Di Kabupaten Simalungun terdapat warga masyarakat positif terjangkit virus corona atau Covid-19, jumlahnya  3 orang dan ketiganya dirawat di RSUD Perdagangan Kecamatan Bandar sebagai rumah sakit rujukan bagi Penderita Covid-19.

Bupati Kabupaten Simalungun DR. JR. Saragih SH, MM, yang mengumumkan secara resmi bahwa 3 warganya setelah dilakukan rapid test  dan pemeriksaan Laboratorium dan dinyatakan positif terjangkit Covid-19 di kantor Gugus Tugas Covid-19 Jalan Asahan,  jumat (03/04/2020) 

Warga yang dinyatakan positif corona itu berinisial SS (75), warga Perdagangan Kecamatan Bandar, DS (37), warga  Perum Mandiri Karang Anyer Kecamatan Gunung Maligas dan AS warga Aek Natolu, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon. 

Guna Menindaklanjuti dan memutus mata rantai penyebaran virus, sebut Bupati, seluruh keluarga maupun orang – orang terdekat yang diduga terinfeksi, juga akan  di test dengan rapid test.

“Sore ini sekitar pukul 16.00,kami akan ke Perdagangan untuk melakukan rapid test untuk mengambil  sekitar 150 sampel dari warga sekitar, tetangga dan terutama keluarga terdekat. Sedangkan ke Karanganyer, besok sekitar Pukul 11.00 WIB. Karena wilayah ini lebih padat mungkin sampel yang akan diambil lebih banyak, sekitar 200 sampel,”ujar Bupati.

Kami semua Tim Gugus Tugas dan seluruh tenaga kesehatan siap berjuang maksimal merawat ketiga warga yang dinyatakan positif tersebut.” jelasnya.

Untuk memutus mata rantai merebaknya covid-19 ini, Bupati mengingatkan agar menjauhi keramaian dan jangan kumpul – kumpul dan tetap mengikuti seluruh imbauan pemerintah. Secara tegas bupati meminta untuk sementara seluruh kedai ditutup, kecuali kedai yang menjual sembako.

“saya minta camat, Danramil dan Kapolsek bahkan Pangulu (kepala desa) harus aktif untuk mengawasi warga yang masih melanggar social distanching. Kedai semua ditutup. Semua kedai kopi dan lapo tuak tutup dulu sementara, jangan dulu kumpul-kumpul di kedai  kopi atau kedai (lapo) tuak, kecuali kedai yang menjual sembako. Itu pun dengan syarat, penjual memakai masker dan pembeli harus antri jangan berdesak-desakan,”imbuh Bupati

”Kepada seluruh pemerintah hingga ke tingkat terendah untut tetap mengingatkan dan melakukan pengawasan ketat. Khususnya daerah yang warganya ditetapkan positif virus corona agar lebih ekstra ketat,” kata Bupati.

Sebelumnya, terkait Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal saat dirawat di RSUD Perdagangan berinisial HP (66) warga Bangun Panei Kecamatan Dolok Masagal, sehari sebelumnya, pada Kamis (2/3/2020) didampingi Dandim 0207 Simalungun, Kapolres Simalungun dan Kadis Kesehatan Kabupaten Simalungun, mengatakan terkait meninggalnya HP, dengan demikian pasien status PDP di Simalungun terkait Covid-19 hingga saat ini masih nihil.

“Pasien yang meninggal langsung dibawa ke pemakaman sesuai dengan protokol kesehatan dan disaksikan Camat Dolok Masagal, Kapolsek dan Danramil,” kata Bupati.

Bupati Simalungun juga menyebutkan bahwa Pemkab Simalungun mengambil langkah konkrit dengan menurunkan tim kesehatan ke Nagori Bangun Pane dengan membawa peralatan kesehatan diantaranya ronsen, rapid test, test lab untuk mengambil sample 50 orang dari keluarga almarhum dan tetangganya.

“Saat pemeriksaan terhadap keluarga almarhum termasuk almarhum sendiri pada, Sabtu (28/3/2020) menggunakan rapid test dengan hasil negatif.

“ Kita mengetahui bahwa rapid test itu tidak menentukan karena inkubasi butuh waktu. Setelah 8 hari dalam perawatan kondisi pasien (almarhum) semakin menurun karena penyakit komplikasi yang dideritanya.” kata Bupati.

Menurut Bupati, riwayat Pasien (Almarhum) tersebut sebelumnya baru pulang dari Jakarta, dan setelah 10 hari di rumah pasien demam dan mendapat perawatan dari puskesmas, namun demamnya terus meningkat dan akhirnya oleh dokter pasien dinyatakan PDP (Pasien Dalam Pengawasan).

“Makanya pada saat pasien meninggal masih berstatus PDP,” ujarnya.

Bupati menerangkan bahwa saat ini Orang Dalam Pantauan (ODP) di Simalungun sebanyak 60 orang. Terhadap pasien ODP ini semua dirawat di rumah sakit, agar tidak terjadi bentrok sosial ditengah-tengah masyarakat.

“Semua pasien ODP ini kita cek kesehatannya di RSUD Perdagangan sebagai rumah sakit rujukan untuk mengetahui status kesehatannya, dan mereka juga mendapat pantauan dari tenaga medis selama dalam perawatan,” ujarnya .

Selain itu menurut bupati, ada juga sebanyak 855 orang perantau dari Pekanbaru dan daerah lain, serta dari Malaysia yang merupakan pasien tanpa gejala, dan dikhawatirkan bisa saja membawa virus yang berasal dari daerah yang terjangkit Covid-19.

“Jadi mereka ini terus kita pantau. Kepada masyarakat agar tidak perlu takut, cemas, was-was, namun tetap waspada. Kami sudah siapkan RSUD Perdagangan, sudah siap juga dengan dokter spesialis dan para perawat. Pemkab Simalungun, dalam hal ini camat, Kapolsek dan Danramil serta pangulu harus aktif dalam penanganan merebaknya Covid-19 ini. Bila terjadi demam, flu, pilek dan batuk segeralah berobat ke puskemas-puskesmas terdekat,” imbuhnya.

Ditempat terpisah Kepala Desa/Pangulu Karang Sari, Kecamatan Gunung Maligas Wito S. menghimbau kepada warganya untuk lebih waspada karena adanya salah satu warga yang positif Covid-19.

“Saya sebagai Pangulu dan seluruh perangkat akan berupaya keras melaksanakan arahan yang diberikan Bapak Bupati untuk memutus mata rantai merebaknya covid-19 ini”

Masih kata Wito, jalan Nagori Karang Sari merupakan jalan utama yang menghubungkan ke seluruh Nagori yang ada di Kecamatan Maligas. Pangulu sangat berharap perhatian lebih intensif dari berbagai pihak yerkait penanganan Covid – 19 di Nagorinya. (AS)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*