JAKARTA, Wartaotonomibaru.com – Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (tengah) mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/2/2020).
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly melantik dua jenderal polisi sebagai petinggi Kemkumham, Senin (4/5/2020). Yasonna melantik Irjen Andap Budhi Revianto sebagai Inspektur Jenderal Kemkumhan, dan Irjen Reynhard Silitonga sebagai Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Kemkumham. Irjen Andap sebelumnya menjabat Kapolda Kepulauan Riau, sementara Irjen Reynhard sebelumnya merupakan Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri.
Irjen Andap resmi menduduki posisi yang sebelumnya ditempati oleh Jhoni Ginting. Sementara Jhoni Ginting dilantik sebagai Dirjen Imigrasi yang sebelumnya dijabat Ronny F Sompie.
Sementara Irjen Reynhard menggantikan posisi Sri Puguh Budi Utami, dan juga Nugroho yang sempat menjadi Plt Dirjenpas.
Bersama Irjen Andap, Irjen Reynhard, dan Jhoni Ginting, pada hari yang sama Yasonna juga melantik pimpinan tinggi pratama lainnya di lingkungan Kemkumham di Graha Pengayoman, Kemkumham. Pelantikan ini dimulai dengan pembacaan Keputusan Presiden Joko Widodo tentang pengangkatan jabatan tinggi madya di lingkungan Kemenkumham. Kemudian pembacaan Surat Keputusan Menkumahm Yasonna tentang pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kemkumham.
Setelah itu dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan yang dipimpin langsung Menkumham Yasonna Laoly.
“Bersediakan saudara saya ambil sumpah menurut agama masing-masing?” Tanya Yasonna yang disambut dengan kata bersedia oleh seluruh jajaran Kemenkumham yang dilantik.
Seusai pengambilan sumpah jabatan, kemudian dilakukan penandatanganan sumpah jabatan dan pakta itegritas. Setelah itu dilanjutkan dengan serah terima jabatan. Yasonna mengatakan, promosi, rotasi, dan mutasi adalah hal yang biasa terjadi dalam sebuah organisasi. Untuk itu, Yasonna meminta pejabat yang dilantik segera menyesuaikan diri agar dapar langsung bekerja dengan segala kesungguhan hati.
“Kita perlu orang-orang yang mempunyai kompetensi, berintegritas, profesional, berkinerja tinggi, dan mempunyai moralitas yang bagus serta mampu mengabdi, berkomitmen terhadap Sumpah Jabatan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di Kemenkumham,” katanya.
Kepada Irjen Kemkumham, Yasonna meminta Andap bekerja secara maksimal mengawasi Kemkumham, yang termasuk kategori kementerian besar di Indonesia. Dikatakan, Kemkumham memiliki 860 satuan kerja yang tersebar di seluruh Indonesia dari tingkat pusat hingga kabupaten/kota dengan jumlah pegawai yang mencapai lebih dari 59.000 orang.
Dengan kondisi ini, Yasonna mengatakan, mengawasi Kemkumham merupakan tantangan yang besar. Untuk itu, Yasonna meminta Andap yang baru dilantik sebagai Irjen Kemkumham untuk melakukan terobosan-terobosan dalam meningkatkan moralitas dan etika pegawai, serta pengawasan baik dalam hal pelaksanaan pelayanan publik, administrasi keuangan, maupun disiplin pegawai.
Yasonna berharap Andap mampu menjaga dan meningkatkan Indeks Integritas Kemkumham menjadi lebih baik.
“Jangan berikan ruang untuk kolusi, korupsi, dan nepotisme di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Pelanggaran dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas dapat diperkecil bahkan menjadi zero mistake,” tegasnya.
Kepada Reynhard yang kini menjabat sebagai Dirjenpas, Yasonna juga meminta munculnya inovasi yang dapat menerobos kesulitan-kesulitan yang dihadapi jajaran Ditjenpas yang memiliki jumlah satuan kerja paling besar, yakni sebanyak 680 Satuan Kerja yang terdiri dari Lapas, Rutan, Bapas, dan Rupbasan di seluruh Indonesia.
Dengan inovasi diharapkan dapat meningkatkan pelayanan baik dari segi pembinaan, pengamanan, sinergitas dengan para stakeholder,maupun pencegahan terhadap semua celah untuk terjadinya transaksi narkoba dan pungli. Untuk itu, Yasonna juga meminta Reynhard menjaga integritas sebagai Dirjenpas dan mampu menjadi contoh bagi jajarannya.
“Saya ingin saudara memastikan bahwa tidak ada lagi kerusuhan dan gejolak dalam Lapas/Rutan,” tegas Yasonna.
Sementara, kepada Jhoni Ginting, Yasonn menekankan agar jajaran Ditjen Imigrasi menjaga gerbang perbatasan negara yang begitu luas, bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan harus dapat dijalankan dengan baik.
“Oleh karenanya kepada Saudara Jhoni Ginting sebagai Dirjen Imigrasi, saya meminta untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar semakin mudah, cepat, dan sederhana; jalankan penegakan hukum keimigrasian dengan baik dan benar, tutup setiap melakukan pungli, pekerjaan dengan cermat untuk menghindari terjadinya terjadinya kesalahan yang berakibat fatal,” katanya.
Di akhir sambutannya, Yasonna berpesan keapada seluruh Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama Kemenkumham yang baru dilantik untuk menyesuaikan diri, bersinergi, profesional mengemban tanggung jawab. Yasonna meminta para pejabat Kemkumham bertindak sebagai pemimpin, bukan sebagai bos.
“Jadilah seorang pemimpin, bukan seorang bos. Seorang bos mencari siapa yang salah, seorang pemimpin mengatakan apa yang salah mari kita perbaiki,” katanya.
(Soesilo/ Harryanto)