SAPTISARI, Wartaotonomibaru.com – Menanggapi situasi merebahnya Wabah Virus Corona yang belakangan ini menjadi resah dan panik warga masyarakat di seluruh dunia ,Ketua Gugus Covid-19 Kabupaten Gunung kidul Dr.Drs, Immawan Wahyudi.MH Memberikan bantuan Sembako kepada korban karantina Mandiri di Desa Ngloro Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung kidul, Diy (Selasa 12 Mei 2020)
Kedatangan Immawan Wahyudi beserta Rombongan di sambut hangat Kepala Desa Ngloro Heri Yulianto, segenap perangkat desa ngloro, Babinsa, Babinkamtibmas, dan tokoh warga masyarakat.
Dengan di adakannya karantina mandiri di desa ngloro ini Immawan sangat memberikan suport luar biasa, karena menyebarnya virus ini bisa terputuskan. Yang penting semua warga masyarakat bisa bersama-sama memerangi menyebarnya Covid-19, menyengkuyung kegiatan Isolasi dan karantina mandiri yang di lakukan pemetintah desa Ngloro, ikuti aturan dan Himbauan pemerintah.
Immawan menjelaskan di Gunung kidul sampai saat ini jumlah pasien ODP, PDP dan pasien positif semakin meningkat,
Total jumlah orang yang terkena Virus Corona sebanyak 24 orang, 8 orang di antaranya sudah sembuh, jumlah PDP sudah hampir 2200 orang. Jelasnya
Immawan berharap agar warga masyarakat di gunung kidul bisa saling membantu dan menjaga terhadap warga yang menjadi pasien ODP maupun PDP, apalagi yang sudah menjalankan karantina mandiri pemerintah desa harus tanggap dan bisa mengkondisikan kebutuhan mereka. Tegasnya
Adanya Covid-19 ini suatu pekerjaan Sosial kemanusiaan yang sifatnya internasional dan tidak menutup kemungkinan akan ada Kontroversi dikemudian hari, jelasnya.
Marilah kita mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha esa, karena ini bulan suci kita ngibadah yang benar- benar, semoga saja Wabah Virus Corona (covid 19) ini segera berlalu dan hilang harapnya.
Sementara kepala desa Ngloro Heri Yulianto kepada awak media menjelaskan, bahwa adanya posko pencegahan Covid-19 yang berada di pintu masuk kantor desanya itu di buat bersama-sama dan melibatka warga masyarakat, juga karang taruna desa, dan bekerjasama dengan Klinik Asih sesama dengan jumlah tenaga medis 8 orang yaitu 2 dokter dan 6 perawat. Semua bekerja Sosial kemanusiaan dengan tujuan memutuskan Rantai menyebarnya Virus Corona.
Cara pengontrolannya adalah penyemprotan desinfektan dan pengukuran suhu badan setiap orang yang keluar masuk lingkungan desa ngloro. Terutama para pekerja yang ke luar wilayah kecamatan saptosari, apabila dalam pengecekan suhu badan tersebut di dapat orang yang suhu badannya 38 derajat maka orang tersebur tiap harinya selalu di kontrol oleh pihak Perawat Posko. Jelasnya
Penjagaan Posko desa Ngloro di bagi atas 3 Shif dan masing-masing Shif 8 orang termasuk perawatnya.
Selain itu pemdes desa ngloro juga menyediakan Ruang Transaksi Kegiatan Pembayaran yang bertujuan mempermudah dan menfasilitasi perbankkan dengan nasabahnya agar tidak masuk ke pemukiman warga, seperti contoh. Komonikasi pengajuan pinjaman Bank, penagihan, maupun Lising. Imbuhnya (pri)