Wartaotonomibaru.com, WASHINGTON – Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengkritik Presiden Donald Trump dalam menangani pandemi virus corona (Covid-19) yang telah menewaskan hampir 80.000 warga dan merusak ekonomi Amerika, Yahoo News melaporkan.
Obama menyebut pendekatan Trump sebagai kekacauan bencana mutlak. Dia juga menyayangkan Trump yang menyalahkan bencana ini sebagai tren kesukuan, menurut rekaman percakapannya di Obama Alumni Association yang dipantau Yahoo.
“Sungguh kacau balau, melihat pola pikir masa bodoh dan egois menjadi dasar operasi di pemerintahan kita. Itu adalah bagian dari alasan mengapa respons terhadap krisis global ini begitu lemah dan tidak teratur,” kata Obama, menurutYahoo News, dikutip CNBC Sabtu atau Minggu WIB (10/5/2020).
Menurut Obama, dengan penanganan yang buruk, maka orang-orang terbaik pemerintah seolah-olah tidak berfungsi. “Itu akan menjadi buruk bahkan dengan orang terbaik dari pemerintah. Ini benar-benar bencana yang kacau ketika pola pikir itu diterapkan dalam pemerintahan kita,” kata Obama menurut Yahoo.
Obama juga menyerukan sekitar 3.000 orang mantan stafnya untuk mendukung mantan Wakil Preside AS dari Demokrat Joe Biden dalam Pemilihan Umum AS November 2020 mendatang untu melawan Trump Yahoo melaporkan.
“Pemilu mendatang sangat penting di setiap tingkatan, karena kita bukan hanya melawan individu atau partai politik tertentu. Yang kami lawan adalah tren jangka panjang kepemimpinan yang egois, memecah belah dan melihat orang lain sebagai musuh,” kata Obama.
“Karena itu, saya akan menghabiskan waktu sebanyak mungkin dan berkampanye sekuat tenaga untuk Joe Biden,” tambahnya.
Diketahui, beberapa orang terdekat pemerintaah Presiden Donald Trump baru-baru positif Covid-19, termasuk ajudan presiden dan Sekretaris Pers Wakil Presiden Mike Pence. Mereka di antara lebih 1,3 juta kasus positif yang dilaporkan di AS sejak wabah dimulai.
Ketika AS berjuang menyeimbangkan protokol kesehatan dan roda ekonomi, suramnya laporan pekerjaan bulanan pada Jumat mengonfirmasi jumlah orang Amerika yang kehilangan pekerjaan yakni sebanyak 20,5 juta.
Covid-19 kasus di seluruh dunia terus meningkat, melampaui angka 4 juta dengan kematian di AS hampir 80.000 jiRompas
(Ir. Noldy Maramis Kloudia Rompas)