Analis Keamanan: BIN Berandil Besar Tangani Pandemi Covid-19




0 0
Read Time:2 Minute, 40 Second

Jakarta, Wartaotonomibaru.Com –
BIN berperan besar dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Lembaga yang dipimpin Budi Gunawan ini antara lain turut menyusun skenario profilling dan planning saat adanya wabah ini dan apa yang terjadi setelahnya.

Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia melibatkan seluruh komponen bangsa. Bukan hanya pemerintah pusat dan daerah, namun juga masyarakat. Penanganan wabah ini juga tak lepas dari andil besar Badan Intelijen Negara (BIN).

Analis Konflik dan Keamanan Alto Labetubun menuturkan, dalam penanganan pandemi ini, yang perlu dilihat pertama yakni karakteristik ancaman dari Covid-19. Mengetahui karakteristik tersebut bisa dengan melakukan apa yang disebut sebagai threat assessment.

Dia menjelaskan, dari threat assesment bisa diketahui beberapa hal tentang Covid-19, antara lain tingkat kematian (fatality rate) antara 1,4- 3 persen. Artinya, dibandingkan cause of death dari penyakit lain, Covid-19 ini tidak terlalu mematikan.

Namun, kata dia, yang membuatnya berbahaya yaitu tingkat penyebaran yang sangat cepat dan kebutuhan pelayanan kesehatan bagi orang yang sakit akibat penyakit ini. Dengan kata lain, kombinasi dari faktor di atas dan risiko lumpuhnya pelayanan kesehatan membuat Covid-19 menjadi berbahaya.

“Di sini peran BIN itu sangat signifikan. Secara esensi, fungsi BIN adalah melakukan proyeksi ancaman dan rekomendasi jalan keluar kepada single client, yaitu Presiden,” kata Alto, Rabu (27/5/2020).

Walaupun tugas-tugas BIN di balik layar dan cenderung tidak terlihat, Alto melihat peran nyata lembaga ini dalam kebijakan pemerintah terkait Covid-19. Sebagai contoh ‘profiling’ migrasi orang dari zona merah ke zona-zona lain.

Menurut dia, ada DNA BIN dalam melakukan skenario planning dan profiling. Dalam gerakan karantina mandiri yang dilakukan masyarakat juga terlihat jejak-jejak cipta kondisi yang dilakukan BIN.

“Keputusan untuk membatasi transportasi antardaerah dan antarpulau pun bisa terjadi karena ada ‘scenario planning’ yang dilakukan dari kacamata intelijen,” kata dia.

Tak boleh dilupakan pula, kerja sama dengan negara lain untuk mendatangkan alat-alat kesehatan ke Indonesia juga tidak mungkin terjadi tanpa peran operasi intelijen.

Alto mengingatkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) di awal sudah menyatakan perang terhadap Covid-19. Otomatis, dalam perang, hakikat utama yaitu know your enemy. Artinya, mengetahui ancaman, kemampuan, serta vulnerabilitas bangsa dalam menghadapi ancaman tersebut. Semua ini hanya bisa dilakukan oleh institusi intelijen.

“Dari perspektif ini maka BIN bisa dikatakan sebagai salah satu lembaga yang punya andil paling banyak, dan terlibat aktif untuk menangani Corona, secara cepat dan tepat, alias velox et exactus,” ucapnya.

Perlu diingat bahwa di saat institusi lain sibuk dengan Covid-19 sekarang, BIN punya tanggung jawab untuk memikirkan setelah pandemi ini. Dengan demikian, forward thinking dan forward planning sangat penting. Dari sini andil BIN sangat besar, sesuai tupoksi BIN dalam UU 17/2011 tentang Intelijen Negara.

Mengingat recovery ekonomi merupakan urusan dalam negeri maupun urusan regional dan global, dirinya pun sangat yakin BIN sedang dan telah melakukan operasi-operasi intelijen di dalam dan luar negeri untuk menyiapkan proses recovery setelah Covid-19.

“Misalnya melakukan proyeksi ketersediaan pangan, proyeksi perubahan interaksi sosial akibat Covid dan dampaknya ke kohesi sosial masyarakat di dalam negeri, maupun asesmen investasi dan capital flow negara-negara yang menjadi business partners Indonesia, dan fokus mereka,” tuturnya.

{Inwi/Red}

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*