0
0
JAKARTA, Wartaotonomibaru.com – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menyatakan dalam situasi pandemi covid-19, semua harus bisa melakukan penyesuaian termasuk dunia pendidikan. Salah satunya adalah pelaksanaan pembelajaran jarak jauh sebagai pengganti metode pembelajaran konvensional.
Berbicara secara virtual dalam diskusi Forum Rektor bertema “Peluang dan Tantangan Pendidikan Jarak Jauh”, Rabu (13/5/2020), Wapres mengatakan metode itu memang memiliki tantangan tersendiri. Pembelajaran jarak jauh membutuhkan kreativitas.
“Para pengajar perlu keluar dari gaya konvensional dan lebih inovatif dalam menyiapkan materi dan mekanisme pembelajaran. Serta memanfaatkan seluruh potensi teknologi yang ada untuk membantu pelaksanaan pembelajaran,” kata Kiai Ma’ruf.
Di sisi lain, mahasiswa juga dituntut harus lebih mandiri. Mahasiswa harus dapat memanfaatkan seluruh sumber pengetahuan untuk melengkapi proses pembelajaran jarak jauh ini.
Nah, sekalipun terdapat banyak tantangan, menurutnya, pembelajaran jarak jauh sesungguhnya memberikan keuntungan antarperguruan tinggi dalam melakukan sinergi yang saling menguatkan.
Dengan penggunaan teknologi, tidak ada lagi sekat antarsatu perguruan tinggi dengan perguruan tinggi lain. Mahasiswa dapat dengan mudah mengikuti kuliah dari perguruan tinggi yang berbeda sepanjang sesuai dengan minatnya.
“Selain itu pertukaran pengetahuan, hasil riset, dan kegiatan akademik lainnya juga akan semakin efektif,” imbuhnya.
Wapres berpesan, dalam pelaksanaan metode pembelajaran jarak jauh, harus dipastikan agar jangan ada moral hazard yang menggampangkan metode pembelajarannya.
“Tidak boleh ada excuse terhadap kualitas, baik kualitas pembelajaran maupun pengujian. Mahasiswa harus tetap bisa diuji dengan standar yang sama dengan pembelajaran konvensional sehingga kualitas pembelajaran dan lulusan program studi ini tetap dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan,” papar Wapres.
(David/soesilo)
