Wartaotonomibaru.com, JAKARTA – Penambahan kasus baru positif Covid-19 semakin meningkat. Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto melaporkan hari ini, Selasa (9/6/2020), penambahan jumlah kasus positif mencatat rekor tertinggi, yakni menyentuh angka 1.043 sehingga total pasien positif kini mencapai 33.076 orang. Sebelumnya, angka peningkatan kasus positif memang cukup tinggi, tetapi tidak sampai menyentuh angka 1.000. Para pakar menilai peningkatan jumlah kasus ini bukan hal yang buruk, tetapi juga jangan diremehkan.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio mengatakan, peningkatan jumlah kasus baru ini disebabkan tiga faktor.
Pertama, jumlah kasusnya memang bertambah karena transmisi atau penularan di masyarakat masih terjadi. Di beberapa daerah transmisi lokal masih terjadi hingga sekarang.
Kedua, kapasitas laboratorium untuk melakukan pemeriksaan atau testing spesimen bertambah. Sebelumnya, jumlah sampel yang harus diperiksa banyak, tetapi kapasitas laboratorium untuk memeriksa sedikit sehingga terjadi kelambatan yang menyebabkan kemacetan. Misalnya satu laboratorium punya kapasitas 100 per hari, tetapi sampel yang masuk 200, sehingga 100 sampel terhutang.
“Jumlah orang dan sampel yang diperiksa meningkat, sehingga lebih banyak kasus positif yang terdeteksi,” kata Prof Amin kepada
Wartaotonomibaru.com
Selasa (9/6/2020) malam.
Ini pernah terjadi pada laboratorium Lembaga Eijkman, di mana kapasitas pemeriksaannya 300 lebih per hari tetapi sampel yang masuk bahkan sampai 1.000 sampel. Sekarang semua sampel masuk sudah bisa diperiksa dalam sehari. Semakin lama makin panjang sampel yang terutang, sehingga harus menunggu sampai seminggu atau lebih.
Namun dengan bertambahnya jumlah lab, sampel yang tertunda ini semakin berkurang karena cepat dikerjakan. Jumlah lab yang aktif melakukan pemeriksaan Covid-19 saat ini sebanyak 373 terdiri dari 103 lab untuk rapid test polymerase chain reaction (PCR), 73 lab tes cepat molekuler (TCM), dan 200 lab jejaring pemerintah (RT-PCR dan TCM).
Hingga hari ini, semua lab tersebut telah melakukan uji spesmen sebanyak 429.161 spesimen, dan 281.653. Dari jumlah orang yang diperiksa spesimennya, sebanyak 33.076 positif (kulumatif) dan 248.577 negatif (kumulatif).
Ketiga, sistem pelaporan jumlah kasus oleh makin baik. Sekarang ini pelaporan kasus positif dari semua laboratorium disampaikan secara daring sehingga datanya cepat dikaji oleh Gugus Tugas Pusat pada pagi harinya hingga pukul 12.00 WIB, kemudian diumumkan ke publik pada pukul 15.30 WIB.
Sebelumnya, sistem pelaporan dilakukan secara manual dan harus lewat Balitbangkes Kementerian Kesehatan, sehingga jumlah kasus yang dilaporkan hari ini baru masuk dalam tabulasi data sehari atau dua hari setelahnya.
Soesilo/Jefry
Wartaotonomibaru.com