BANJAR, Wartaotonomibaru.com – 28 elemen masyarakat yang terdiri dari LSM, Ormas, OKP, Organisasi Kemahasiswaan, Organisasi Keagamaan, Karang Taruna, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama yang tergabung dalam Forum Bersama Kota Banjar, menggelar aksi damai di alun-alun Kota Banjar, Rabu (24/6/2020).
Aksi damai yang diikuti oleh ratusan peserta aksi ini menolak dengan keras Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
Koordinator Lapangan Aksi Damai, Aan Alamsyah dari Muhammadiyah mengatakan, RUU HIP bisa menjadi pintu masuknya ideologi komunis di Indonesia. Untuk itu kami menuntut RUU HIP harus dibatalkan, Pancasila sudah final dan tidak perlu lagi penafsiran, ujarnya.
Jika RUU HIP ini terus dipaksakan bisa menjadi konflik ideologi, serta nantinya menjadi konflik politik. Akan terjadi gejolak di masyarakat, apabila DPR RI terus memaksakan penerapan RUU HIP ini.
Selanjutnya Asep Mochtar Gojali, pria yang akrab dipanggil Asep Samurai ini mewakili DPW Front Pembela Islam (FPI) Kota Banjar melakukan orasi dengan penuh semangat, berulangkali dia dengan keras menyatakan menolak RUU HIP, dan menuntut untuk dibatalkan.
Teriakan takbir dari Ajengan Samurai ini diikuti oleh seluruh peserta aksi damai.
Begitu juga ketika Ketua DPRD Kota Banjar Dadang R Kalyubi mendapat giliran orasi, dia mengatakan menolak keras ideologi komunis berkeliaran di Kota Banjar.
Dadang berjanji akan menindaklanjuti dan juga mengawal usulan yang disampaikan oleh Forum Bersama Kota Banjar, bahkan jika perlu kami yang akan datang langsung ke DPR RI mewakili masyarakat Kota Banjar.
Selanjutnya Dadang mengapresiasi apa yang disampaikan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Banjar, dimana IMM menjadi bagian yang menolak RUU HIP ini, ujarnya.
Aksi Damai dari Forum Bersama Kota Banjar ini diakhiri dengan menandatangani bersama deklarasi menolak RUU HIP, Ketua LSM Pelangi Margono memberikan pernyataan sikap Forum Besama kepada Pemerintah Kota Banjar yang diwakili oleh Tomi Subagja Asisten Daerah I Kota Banjar.
Yudhi’s