
Wartaotonomibaru.com, JAKARTA- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana didampingi beberapa pejabat utama dan kapolres juga meninjau sejumlah mal di Jakarta.
Aksi kejahatan seperti pencurian sepeda motor (curanmor), pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian dengan pemberatan (curat) menjadi perhatian atau mendapat atensi khusus dari jajaran Polda Metro Jaya dalam sisi penanganannya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, selama pandemi Covid-19, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Polda Metro Jaya cukup kondusif.
“Tetapi memang ada beberapa kasus yang perlu menjadi perhatian atau atensi, seperti pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan dan curanmor. Ini yang memang ada beberapa peningkatan. Total kejahatan menurun, tapi ada beberapa kasus yang menjadi atensi kami, curas, curat dan curanmor. Ini memang ada peningkatan selama pandemi sekitar 6 persen,” ujar Kapolda, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (19/6/2020).
Kendati ketiga kasus itu naik, Nana menyampaikan, pengungkapan kasusnya juga meningkat. Delapan pelaku curanmor, tiga di antaranya penjahat kambuhan alias residivis, berhasil ditangkap pada bulan Juni ini.
“Sindikat pelaku spesialis curanmor. Jadi jumlah tersangka itu ada delapan orang, tiga orang residivis, yang bersangkutan sudah keluar-masuk penjara,” ungkapnya.
Nana menuturkan, para pelaku telah beraksi di 18 tempat kejadian perkara (TKP) berbeda, di wilayah Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi.
“Modus yang dilakukan sebenarnya modus lama, pelaku mencari sasaran sepeda motor yang parkir di halaman atau parkiran yang tidak dijaga dan biasanya lokasi dalam keadaan sepi. Kemudian, pelaku membuka paksa kunci kontak sepeda motor tersebut menggunakan kunci T yang sudah disiapkan, dan mereka membawa kabur kendaraan itu,” katanya.
Penyidik turut menyita kunci T berikut lima mata kunci, dan 11 sepeda motor dari tangan pelaku. “Ini akan terus kami kembangkan karena faktanya kasus curanmor cukup tinggi di wilayah Jakarta,” ucapnya.
Sementara itu, Nana menambahkan, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, juga berhasil menangkap tiga pelaku spesialis kejahatan ganjal ATM.
“Modusnya juga modus lama. Jadi sebelum ada orang mengambil uang, mereka mengganjal lubang kartu pada mesin ATM dengan menggunakan tusuk gigi agar ATM milik korban terganjal sehingga tidak dapat keluar dari mesin. Kartu ATM seolah-olah tertelan mesin,” katanya.
Menurut Nana, pada saat pemilik kartu atau korban kebingungan, pelaku yang ikut mengantre di belakang berpura-pura menolong. “Mereka kemudian akan menanyakan atau mencoba lagi korban menekan nomor PIN-nya. Nah di sinilah, biasanya pelaku ini sambil menghafal,” sebutnya.
Sejurus kemudian, pelaku menyarankan agar korban sebaiknya melapor ke bank. Ketika korban pergi, pelaku mengambil kartu ATM korban dengan alat khusus berbentuk gergaji.
“Mendongkel untuk mengeluarkan kartu ATM. Biasanya pelaku setelah mendapatkan kartu ATM dan mengetahui PIN, dia mengambil di mesin ATM lain. Di situlah dia menguras, bisa ambil langsung atau mentransfer uangnya. Kelompok ini memang sepertinya cukup lama melakukan aksinya dan selalu berhasil, ada 30 TKP hasil pemeriksaan terhadap tiga pelaku itu,” tandasnya.
David/ Fredi
Wartaotonomibaru.com