
JAKARTA,Wartaotonomibaru.com – Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Iwan Syahril menuturkan, hasil survei Kemdikbud yang masih menemukan guru masih fokus pada ketuntasan kurikulum akan diubah. Kemdikbud akan melakukan relaksasi kurikulum sesuai dengan kondisi yang ada, sehingga guru tidak fokus pada ketuntasan kurikulum melalui pelatihan daring dan seminar.
Selain itu, Kemdikbud juga akan melakukan sosialisasi bahwa guru harus melakukan relaksasi asesmen. Artinya, hasil belajar peserta didik dinilai berupa kualitatif sehingga penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak membuat siswa kesulitan belajar.
Pelatihan guru ini juga fokus pada peningkatan pemanfaatan teknologi. Menurut Iwan, pelatihan tersebut bertujuan agar para guru dapat mudah mengadopsi penggunaan teknologi. Selain itu, Kemdikbud juga mendorong guru untuk terlibat dalam program Guru Berbagi agar para guru saling membantu satu sama lain dalam proses mengajar.
“Guru Berbagi ini ada untuk semua jenjang baik dari guru SD hingga SLB yang akan dilakukan secara daring maupun luring,” ujarnya dalam Rapat Kerja Kemdikbud dengan Komisi X DPR yang berlangsung secara daring, Senin (22/6/2020).

Menurut Iwan, sumber belajar sebelum pandemi adalah guru. Dengan adanya pandemi, muncul harapan baru agar peserta didik dan guru bersama-sama mengadopsi teknologi. Dengan demikian, pusat belajar tidak hanya ada pada guru tetapi bisa juga menggunakan sumber lain seperti televisi, aplikasi belajar daring, buku, atau sumber lainnya yang tidak memberatkan siswa.
(Jefry/ Wardoyo)