
Wartaotonomibaru.com, JAKARTA- Rencana Jokowi melakukan reshuffle kabinet, tidak terlepas dari proses evaluasi terhadap kerja menteri dalam pemerintahan. Saat ini, rencana tersebut, mendapatkan tanggapan luas dari masyarakat seriring dengan penilaian terhadap kinerja menteri tertentu.
Masyarakat umum maupun para pakar mempunyai penilaian tersendiri terhadap cara kerja yang dilakukan oleh pembantu Jokowi selama beberapa tahun terakhir. Salah satunya yang menjadi sorotan yakni Menteri Kesehatan, terutama dalam menangani wabah virus corona yang melanda Indonesia.
Kelemahan dari sisi perencanaan ini, kata Faisal, berpengaruh terhadap proses pencairan keuangan dari Kementerian Keuangan. Hal ini juga berdampak pada pelayanan rumah sakit terhadap pasien Covid-19 di seluruh Indonesia.
Faisal Basri mengusulkan, Presiden Jokowi perlu mempertimbangkan pergantian Menteri Kesehatan. Usulan pergantian ini, tentu berangkat dari kinerja Menkes yang dinilai tidak memuaskan masyarakat.
Nah sumber masalahnya Menteri Kesehatan yang tidak memasuk-masukan rencana kerja itu. Jadi kalau harus dipecat pertama ya Menteri Kesehatan itu,” jelasnya.
Recana Jokowi Melakukan Reshuffle Kabinet
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan keinginan untuk melakukan perubahan susunan nama-nama menteri yang ada dalam kabinet. Hal ini ia sampaikan saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada (18/06/2020) yang lalu.
Dalam tayangan video melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi menyampaikan kemarahan kepada seluruh menteri yang hadir pada saat rapat tersebut.
Kemarahan presiden disebabkan karena, ia menilai para pembantunya belum bekerja secara maksimal terutama dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Karena itu, ia menegaskan, akan melakukan pergantian menteri yang ada dalam kabinet. Pilihan ini diambil dengan tujuan memperbaiki kinerja dan menjawab harapan masyarakat.
“Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya,” tegas Jokowi.
David/Rendy
Wartaotonomibaru.com