Hacker Cina Diduga Incar Data Pengembang Vaksin Virus Corona Moderna




51 0
Read Time:1 Minute, 39 Second

Wartaotonomibaru.com, CHINA- Hacker yang berafiliasi dengan pemerintah Cina diklaim mencuri data perusahaan bioteknologi yang mengembangkan vaksin virus corona, Moderna Inc, menurut pejabat AS yang melacak aktivitas peretasan dari Cina.

Cina membantah pada Jumat bahwa peretas yang terkait dengannya menargetkan Moderna.

Pekan lalu Departemen Kehakiman AS mengadili dua warga Cina yang dituduh memata-matai AS, termasuk tiga lembaga AS yang melakukan riset medis virus corona.

Dokumen dakwaan mengatakan para peretas Cina “melakukan pengintaian” terhadap jaringan komputer sebuah perusahaan bioteknologi Massachusetts yang diketahui bekerja pada vaksin coronavirus pada Januari, menurut laporan Reuters, 31 Juli 2020.

Moderna, yang berbasis di Massachusetts dan mengumumkan kandidat vaksin Covid-19 pada Januari, mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa perusahaan telah melakukan kontak dengan FBI dan diberitahu tentang “kegiatan pengintaian informasi” yang dicurigai oleh kelompok peretasan yang disebutkan dalam dokumen dakwaan minggu ini.

“Moderna tetap waspada terhadap ancaman keamanan siber potensial, mempertahankan tim internal, layanan dukungan eksternal, dan hubungan kerja yang baik dengan otoritas luar untuk terus meninjau ancaman dan melindungi informasi berharga kami,” kata juru bicara perusahaan Ray Jordan, yang menolak untuk memberikan perincian lebih lanjut.

Pejabat keamanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim, tidak memberikan rincian lebih lanjut. FBI dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS menolak untuk mengungkapkan identitas perusahaan yang menjadi target para peretas Cina.

Surat dakwaan 7 Juli menuduh bahwa dua peretas Cina, yang diidentifikasi sebagai Li Xiaoyu dan Dong Jiazhi, melakukan peretasan selama satu dasawarsa yang baru-baru ini mencakup penargetan kelompok penelitian medis Covid-19.

Jaksa penuntut mengatakan Li dan Dong bertindak sebagai kontraktor untuk Kementerian Keamanan Negara Cina, sebuah badan intelijen negara. Pesan-pesan yang ditinggalkan beberapa akun digital Li dengan nama alias “oro0lxy” tidak dikembalikan. Rincian kontak untuk Dong tidak tersedia.

Cina berulang kali membantah terlibat dalam peretasan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina di Beijing, Wang Wenbin, menyebut tuduhan peretasan Moderna itu tidak berdasar.

Kandidat vaksin Moderna adalah salah satu riset vaksin paling awal dan terbesar oleh pemerintahan Trump untuk memerangi pandemi.

Juanfung
Wartaotonomibaru.com

Happy
Happy
100 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*