Wartaotonomibaru.com
JAKARTA- AS, tersangka pencemaran nama baik terhadap keluarga Ahok mengenakan rompi merah saat dihadirkan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 30 Juli 2020.
Dua anggota kelompok penggemar mantan istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica Tan harus berurusan dengan polisi.
Dua perempuan berinisial AS, 67 tahun dan EJ, 47 tahun kini menjadi tersangka lantaran diduga melakukan penghinaan terhadap Ahok dan keluarganya.
AS dan EJ diketahui berasal dari satu komunitas yang mereka namakan Veronica Lovers. Kelompok ini merupakan penggemar Veronica Tan.
Seperti diketahui Veronica Tan saat ini telah bercerai dengan Ahok. Adapun kedua pelaku menurut polisi memiliki simpati terhadap Veronica. Mereka juga mengaku punya sejarah yang sama, yaitu diceraikan oleh suami.
Kelompok tersebut memiliki grup di aplikasi percakapan WhatsApp dan Telegram,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus kemarin. Para anggota grup itu kerap membagikan informasi seputar kegiatan Ahok dan istrinya Puput Nastiti Devi, serta kegiatan Veronica Tan.
- Kronologi
Kasus ini berawal saat AS dan EJ mengirimkan pesan penghinaan terhadap Ahok dan keluarganya lewat akun instagram resmi Ahok beberapa waktu lalu.
Menurut Yusri, salah satu hinaan itu adalah menyandingkan foto Ahok, istri, dan anaknya dengan gambar hewan serta kata cacian.
Kuasa hukum Ahok, Ahmad Ramzy mengatakan ia mendapat kuasa dari Ahok untuk melaporkan kasus ini ke kepolisian. Ramzy kemudian membuat laporan plisi pada 17 Mei 2020 lalu.
“Intinya pencemaran nama baik di medsos lah ya,” kata Ramzy.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan menangkap seorang tersanka di Bali. Nenek berinisial AS kemudian ditangkap dan dibawa ke Jakarta. Selain itu, seorang lainnya berinisial EJ yang berdomisili di Medan juga ditangkap.
- Tidak Ditahan
Dua orang tadi kemudian ditetapkan sebagai tersangka kasus penghinaan. Namun Kombes Yusri Yunus mengatakan keduanya tidak ditahan sebab ancaman hukuman terhadap pelaku di bawah lima tahun.
“Karena pasal yang disangkakan pasal 27 ITE. Ini kan sangat ringan, ya, sehingga tidak bisa dilakukan penahanan,” kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 30 Juli 2020.
Luciana/Stenly
Wartaotonomibaru.com