Simalungun, Wartaotonomibaru.com – Pelaksanaan Operasi Yustisi 2020 Polres Simalungun Polsek Bangun guna pendisiplinan Protokol Kesehatan kepada masyarakat dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru dimasa pandemic covid-19, Polsek Bangun Jl.Asahan Km,16,5 – 17 Nagori Bangun Kec. Gunung Malela Kabupaten Simalungun, (12/10/2020).
Kapolsek Bangun A.K.P L. S Gultom S.H menjelaskan bahwa polsek bangun melaksanakan kegiatan Operasi Yustisi 2020, melihat satu unit mobil jenis dump truck yang dicurigai dengan sigap memberhentikan dump truck tersebut. Setelah di periksa petugas puluhan remaja ada didalamnya, melihat hal tersebut polsek langsung memintah supir dump truck untuk masuk kedalam halaman Mako Polsek Bangun guna meminta keterangan, ucap Kapolsek.
Setelah didalam halaman mako Polsek, kita meminta untuk semua remaja yang ada didalam dum truck untuk turun, saya melihat bahwa mereka sudah melanggar protokol kesehatan dalam antisipasi penyebaran covid-19 karena mereka sudah tidak lagi menjaga jarak, satu persatu petugas mendata keterangan dari para remaja tersebut, mereka menjelaskan bahwa merekan akan melakukan aksi unjuk rasa di Kota Pematangsiantar, namun ketika ditanya apa yang akan dituntut dalam aksi unjuk rasa tersebut mereka tidak mengetahui apa maksud unjuk rasa yang akan mereka hadiri, Saya hanya ikut ajakan teman, penjelesan para pelajar tersebut.
Polsek mengatakan bahwa anak-anak remaja ini masih berstatus pelajar, ada yang kelas 2 SMA dan ada yang kelas 3 SMA, namun ada remaja yang baru saja selesai sekolah atau tamat dari Pendidikan SMA. Pelajar tersebut mendapat ajakan melalui media sosial dengan pesan dari massanger untuk ikut melakukan aksi unjuk rasa di Kota Pematangsiantar, dan yang mau ikut agar berkumpul di salah satu sma perdagangan, untuk angkutan yang mereka tumpangi.
Saat petugas mengintrogasi supir dum truck tersebut, ia menjelaskan bahwa sebenarnya supir tersebut akan menuju kecamatan tanah jawa dan akan mengakut barang dari sana, namun masih didaerah perdagangan mobil nya dihadang oleh banyak anak-anak remaja yang meminta untuk menumpang dump truck yang dibawanya menuju kota Pematangsiantar, ungkap kapolsek.
Semua remaja yang kita amankan berjumlah enam puluh ramaja, semua didata, dan kita panggil orang tua mereka, serta kita undang para kepala sekolah atau perwakilan dari sekolah mereka. Kapolsek akan memberi penjelasan serta pembinaan kepada anak-anak remaja tersebut, untuk tidak ikut-ikutan melakukan aksi unjuk rasa, karena saat ini kita masih mengalami pandemic covid-19, untuk itu saya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan, mari bersama kita melawan covid-19 ini dengan rajin mencuci tangan, meggunakan masker serta menjaga jarak, semua ini kita lakukan untuk kepentingan kita bersama, semoga pandemic ini segera berkahir dan kita dapat melaksanakan aktifitas normal seperti biasa sebelum pandemic covid-19, tutur Kapolsek. (S)