Gunungkidul, wartaotonomibaru.com – Bimtek (Bimbingan Tehnik) Tunnel Garam bersama Pusat Studi Pesisir Dan Kelautan ,UNIVERSITAS BRAWIJAYA Malang Jawa Timur dengan metode GREENHOUSE SALT TUNNEL (GST) Dihadiri oleh Personil Pelaku Industri masyarakat Purwodadi,di Balai Kalurahan PURWODADI, Selasa (26/2/2020).
Bpk Gatot Ardian memberi bimbingan, pembekalan dan pelatihan terkait produksi dan tehnik pembuatan. Disitu beliau menyampaikan potensi sinergitas peserta yang hadir adalah milenial yang loyal terhadap program pemerintah. Purwodadi sangat antusis, ini menjadi nilai plus untuk pemberdayaan kerja, memberi lahan pekerjaan baru untk masyarakat Purwodadi terkait reproduksi Garam.
Peserta Bimtek dihadiri 10 orang sebagai lelaku produksi dan 5 orang perwakilan BUMDES RAHARJA PURWODADI. Bimtek dipaparkan oleh Bpk Hanif sebagai tehnisi operasional reproduksi,dilokasi Lokasi Tunnel Garam (Ladang Mudal Purwodadi) menyampaikan cara reproduksi garam,dari cara metode pengambilan air dari laut dampai ke Tunnel dan tehnik pembuatanya.
Kemudian Kegiatan Bimtek berlanjut di pesisir Pantai Siung sebelah kanan tebing tempat penyedotan (air laut disedot dngan tenaga Pompa diesel melalui Pipa) yang berjarak 500m dari Lokasi TUNNEL GARAM.
Bapak Hanif memberi penjelasan bahwa, Penggaraman sistem tunnel merupakan metode baru, yaitu model tertutup dengan lahan terasering. Penerapan model tertutup bertujuan agar produksi garam bisa berlangsung sepanjang tahun, walaupun musim hujan. Meski berada dalam ruang yang tertutup plastik, tetap ada panas sehingga proses kristalisasi dapat terjadi.
Lahan pembuatan garam dibuat berpetak-petak secara bertingkat agar air dapat mengalir kapan saja dengan gaya gravitasi. Tujuannya adalah untuk mengendapkan kalsium dan megnesium dengan cara pengendapan bertingkat.
Prinsip dasar dari proses pembuatan garam adalah menghasilkan garam berkualitas baik. Pemilihan lokasi tambak garam yang tepat diharapkan dapat memproduksi garam dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi sehingga dapat menjadi alernatif mata pencaharian masyarakat setempat.
Mengapresiasi kegiatan ini karena harapannya kelak Purwodadi bisa menjadi daerah percontohan pembuatan garam apalagi didukung dengan akses Jalan Lingkar Selatan.
Akses jalan menjadi daya tarik, karena jalur ini adalah jalur pariwisata menuju Pantai Lambor, Pantai Timang dan Pantai Siung. Nilai plusnya adalah sebagi Edakasi Wisata dibidang olah produksi Pembuatan garam.
Respon dari Bpk Gatot Ardian selaku pelatih dari Universitas Brawijaya Menjelaskan “Ada beberapa alternatif program pemerintah untuk mendukung keberlajutan pelatihan penggaraman antara lain berupa kemudahan perijinan, penyediaan sarana/prasarana produksi, membantu akses pemasaran, penyuluhan intensif dan penyediaan tenaga ahli diklat”.jelasnya.
(Supri /wa2n SC)