JAKARTA,Wartaotonomibaru.com – Sekitar 100 KK warga di Kampung Rawadas RT.003/RW.03 Kelurahan Pondok Kopi Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur, sangat resah pasalnya melihat tumpukan sampah semakin menggunung dilahan dekat pemukiman warga dijadikan tempat pembuangan sampah (TPS) yang menurut informasi dari bebagai sumber warga setempat yang didapat, diduga adanya oknum terselubung yang memanfaatkan lahan kosong yang dulunya area persawahan dijadikan TPS.
“Hampir setiap hari truk-truk sampah itu membuang di lokasi lahan dekat pemukiman warga tersebut menyalahi amdal lantaran imbas dari tumpukan menggunung sampah itu setiap musim hujan datang banjir menimbulkan bau busuk yang menyengat serta asap pembakaran sampah-sampah menimbulkan penyakit,” Demikian dikatakan M.Subur Anggota FKDM Pondok Kopi ketika diwawancarai beberapa awak media, di Lingkungan RT 003 /RW.03 Kampung Rawadas Kelurahan Pondok Kopi tempat Lokasi Lahan Sampah.Jumat (5/3/2021).
di wilayah RT 003/RW 03 Kampung Rawadas, Kelurahan Pondok Kopi Jakarta Timur, di sini sudah ada warga yang memang melihat aktifitas pembuangan sampah dan juga korban banjir kemarin.
Nama eha warga rt 003/rw 03 minta untuk di tindak lanjuti eh bapak pemerintah biar jangan banjir, dan minta di bikinin saluran air. Sampah ini juga mengganggu sekali untuk warga, bau nya kalau musim hujan lebih.
Ibu eha menyatakan sangat keberatan apabila musin hujan dengan curah yang tinggi wilayah ini banjir sampai sedengkul sekitar 50-60cm dan juga pembuangan sampah yang sekarang ini terus berlangsung ini sangat mengganggu selain bau nya.
Saya saipul(56), penjahit. Kadang mereka membakar ban-ban bekas yang baunya itu bau sekali karet, asap nya pun hitam, dan juga setiap hujan sekarang ini banjir.
Ya kalau bisa pembuangan sampah di stop lah, karena sangat mengganggu. Terus ya mohon di bikinin saluran air semula, dulu ada saluran air ini lurus kesana, waktu itu malam-malam ini di uruk. Sekarang lebih parah, asal hujannya lebih dari setengah jam, naik.
Ya ini keluhan warga ya, apabila turun hujan jangankan berhari-hari, 1-2 jam saja genangan airnya cukup tinggi yang di sebabkan karena adanya penimbunan saluran yang dilakukan oleh oknum, sehingga air tersebut tidak lancar.
Saya selalu fkdm pondok kopi pada tanggal 23 februari 2021 pada jam 16:30 wib, saya meninjau lokasi ini atau melihat lokasi ini memang ada pembuangan sampah yang masif berpuluh-puluh truk yang berlokasi di rt 003/rw 03 kelurahan pondok kopi jakarta timur dan kita lihat disini sampah begitu menggunung sampah begitu banyak dan juga ini salah satu faktor penyebab banjir di wilayah rt 003/rw 03.
Karena aliran air nya ini tersumbat di tumbuk oleh puing-puing sampah-sampah limbah rumah tangga yang begitu banyak dan sampai saat ini pun saya berada disini ini melihat tumpukan yang makin lama makin menggunung. Kita berharap bahwa instansi yang terkait maupun warga jangn sampai timbul keresahan di masyarakat, karena selain salurain air yang tersumbat oleh sampah ini, juga bau yang di timbulkan oleh sampah terus nanti ada pembakaran sampah dan masuk ke rumah warga itu akan menimbulkan penyakit dan juga berbagai macam keresahan di warga, makanya kami mohon untuk pihak terkait baik dari rt, rw, kelurahan kecamatan dan juga pihak walikota untuk meninjau.
Karena sampai saat ini pun masih terjadi pembuangan sampah oleh truk, limbah sampah, ban, segala macem yang makin lama makin menggunung hal ini mohon di tindak lanjuti karena warga rt 003/rw 03 disini sudah cukup resah.
Dan kemarin mereka juga melakukan demo melakukan unjuk rasa tapi tidak di gubris, terus secara masif ini dilakukan. Ini kita lihat gunungan sampah makin tinggi, ini sekitar hampir 2 meter dan kita minta juga jangan sampai terus-menerus melakukan. Karena lagi-lagi ada 3 yang memang bisa menyebabkan saluran air mampet terus bau yang tidak sedap dan juga nanti asap yang di timbulkan akan menimbulkan penyakit.
Saya juga mewakili warga, kondisi ini sebetulnya miris kenapa lahan kosong ini akhirnya jadi tempat buang sampah yang bersebrangan dengan permukiman warga ini tidak bisa di biarkan.
(m.nur)