1
0
Banjar, wartaotonomibaru.com – Polres Banjar Polda Jawa Barat tadi pagi mendatangi SMPN 3 Banjar, untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan penyalahgunaan narkotika dan obat obatan terlarang, Sabtu (23/10/2021).
Tempat kegiatan di laksanakan di lapangan upacara SMPN 3 Banjar yang dihadiri oleh seluruh guru dan siswa siswi sebanyak 200 orang.
Kasat Binmas Polres Banjar Iptu M. Atang Efendi memimpin kegiatan tersebut, bersama dengan anggota Binmas Polres Banjar.
Kasat Binmas menjelaskan satu per satu jenis dan efek bahaya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, mengedukasi siswa siswi supaya faham akan bahaya narkoba sejak dini.
Disamping penjelasan akan narkoba, Kasat Binmas pun mengatakan “lawan ketika ada teman atau senior yang mengajak menggunakan narkoba, dengan cara melaporkan ke guru atau bisa call centre ke 110”.
Terpisah Kapolres Banjar AKBP Ardiyaningsih mengatakan pentingnya peran Polisi dilingkungan sekolah sekolah untuk memberikan himbauan kamtibmas, bahaya akan narkoba terhadap kesehatan siswa usia SMP, juga akibat hukum apabila menggunakan narkoba.
“Siswa di sekolah yang sudah melaksanakan tatap muka, wajib melakukan protokol kesehatan dengan ketat guna menghindari penularan covid 19 dilingkungan sekolah dimana Banjar sudah di level 1” tegas Kapolres.
Kapolres menambahkan kegiatan satuan Binmas merupakan kegiatan rutin, dilakukan dalam setiap memberikan pengetahuan akan bahaya narkoba. Siswa-siswi SMP se-Kota Banjar harus diedukasi dengan menyampaikan penyuluhan langsung kepada siswa.
Di sela-sela aktivitas Kepala SMPN 3 Banjar Nia Kurniasih mengatakan, dari 200 siswa yang hadir dalam acara tersebut adalah 50% dari jumlah siswa SMPN 3 Banjar.
Dalam pelaksanaan kegiatan sudah sesuai protokol kesehatan, jarak antara 1 siswa dgn siswa lain 1,5 meter dan tetap menggunakan masker selama didalam lingkungan sekolah, kata Nia Kurniasih.
Selanjutnya Kepala Sekolah mengucapkan terima kasih atas kerjasama antara SMPN 3 Banjar dengan Polres Banjar dalam bidang penyuluhan akan bahaya narkoba, dimana anak sekolah usia SMP sangat rentan terhadap ajakan atau bujukan, ujarnya.
(Yudhi’s)
