Jakarta, wartaotonomibaru.com – Stadion Kebanggaan Warga Jakarta Berada di atas lahan seluas 221.000 meter persegi di wilayah Sunter yang dahulu dikenal dengan sebutan taman BMW Jakarta Utara, Jakarta Internasional Stadium(JIS), berdiri megah sebuah proyek prestisius Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dikutip dari akun medsos instagram @Anies Baswedan, (15/01/22).
JIS akan menjadi stadion kebanggaan warga Jakarta dengan kapasitas 82.000 penonton dan masuk ke dalam daftar 10 stadiun termegah di dunia. Bahkan, stadion ini diklaim akan setara dengan Stadion Old Trafford (Manchester United) dan Santiago Bernabeu (Real Madrid). didukung dengan teknologi modern seperti buka-tutup atap secara otomatis, sound sistem (audio) canggih dengan suara jernih, dari sistem pencahayaan Anies sebut lampu di JIS dapat samarkan bayangan pemain di atas rumput serta bisa selaras mengikuti ritme suara saat konser musik, Anies pun bersila menikmati secara live penyanyi Padly dari group band Padi.
Pembangunan Stadion megah ini dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro), yang merupakan Badan Usaha Milik Pemprov DKI Jakarta. Proyek ini memakan biaya hingga Rp.4,5 triliun dengan target selesai pada akhir 2021.
Pembangunan Jakarta International Stadium telah mencapai 95 persen. rencana akan di resmikan Maret 2022, lengkap dengan 2 lapangan latih yang cukup representatif bagi klub – klub sekolah sepak bola Jakarta, kualitasnya sama dengan lapangan utama sesuai standar FIFA.
Banyak kemegahan dan kecanggihan yang dimiliki JIS, stadiun ini juga akan menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid yakni perpaduan antara rumput sintetis dengan rumput alami. tepatnya volume komposisi terdiri dari 5 persen rumput sintetis asal Italia berjenis Limonta dan 95 persen rumput alami dengan jenis variestas Zoysia Matrella yang di datangkan langsung dari Boyolali. Karna Anies menginginkan JIS dibangun dengan konsep ramah lingkungan dengan level platinum.
”kita sampaikan pesan pada dunia bahwa Jakarta siap menjadi kota ramah lingkungan”, ujar Anies pada wartawan ketika soft launching beberapa waktu yang lalu, meskipun beberapa pertandingan gagal di laksanakan karena masih dalam situasi pandemi.
Kesempurnaan lain yang juga dimiliki JIS adalah beragam fasilitas menarik, diantaranya loker room home dan away, 200 kursi tribun di tier 1 yang ramah disabilitas. Untuk kepentingan publikasi, JIS juga memiliki press conference dan media room. Stadion JIS juga memiliki corporate box, royal box, dan meeting room, serta skyview deck di atas stadion dengan pemandangan Kota Jakarta, hingga ruang ganti pemain yang terlihat mewah fasilitas berstandar internasional.
Dibangun dengan konsep green building pertama di Indonesia. JIS mampu meraih skor greenship platinum grade untuk design and build dari lembaga sertifikasi Green Building Council Indonesia (GBC). Proyek ini mulai dicetuskan sejak tahun 2012, namun baru resmi dikerjakan di tahun 2019.
Stadion yang akan berfungsi sebagai home base klub sepak bola yang ada di Jakarta, akan tetapi bahwa Jakpro sebagai pengelola JIS tidak menutup kemungkinan peluang kerja sama dengan pihak lain yang strategis sehingga tidak membebani APBD dalam operasionalnya nanti.
Sebelumnya diberitakan, Anies menyatakan JIS dibangun dari pajak masyarakat Jakarta, bukan hadiah.
“JIS adalah kebanggaan warga Jakarta. Ini dibiayai lewat uang pajak dari seluruh warga Jakarta. Jadi, bukan hadiah dari perusahaan A, perusahaan B, tapi ini real dari pajak warga Jakarta dan kita boleh bersyukur, boleh bangga,” ujar Anies.
Namun dari beberapa kemegahan yang dimiliki JIS, terbatasnya lahan parkir akan menjadi kendala bagi para pengunjung, lahan parkir yang disediakan hanya bisa menampung 1.200 kendaraan dan 76 bus, meski demikian, Pemprov DKI jakarta sudah mendesain sedemikian rupa JIS akan terintergrasi dengan beberapa moda transfortasi masal yang nyaman seperti KRL, BRT, LRT maupun bus trans Jakarta, sehingga pengunjung tidak perlu lagi datang dengan kenderaan pribadi.
Disisi lain Gubernur Anies memberikan apresiasi setinggi – tingginya kepada seluruh pekerja yang terlibat dalam proyek ini yang bekerja siang malam untuk menyelesaikan proyek yang besar ini sesuai jadwal, akurasi, kualitas serta anggaran yang sudah di rencanakan meskipun situasi pandemi tapi prokes tetap berjalan.
Proyek ini melibatkan setidaknya 4.000 pekerja.
“Ini proses masif yang membutuhkan lebih dari sekadar kerja keras, tapi kerja penuh ilmu pengetahuan, kerja penuh akurasi, penuh perencanaan. Salah satu pekerjaan terberat, yakni pengangkatan rangka atap baja seberat 3.900 ton” tutup Anies.
Ista