Diduga Sarat KKN, Penyaluran Bantuan PKH Dan BPNT Perlu Mendapat Perhatian Serius Dari Penegak Hukum




0 0
Read Time:1 Minute, 28 Second

Tegal, wartaotonomibaru.com – Penyaluran bantuan pangan non tunai(BPNT) yang diinisiasi kementrian sosial RI sebesar dua ratus ribu rupiah bagi setiap penerima diwilayah kabupaten Tegal Jateng dikeluhkan warga, pasalnya penerima diharuskan mengikuti kemauan agen penyalur. Selain harus mengikuti ketentuan agen, nilai barang yang diterima juga diduga tak sesuai nilai bantuan yang dibeikan pemerintah, yaitu sebesar Rp, 200, 000,– sementara barang yang yang diterima sebagai berikut: Beras 10 kg, ayam 0,5 kg, telur ayam 10 butir, kentang 1kg dan bawang putih 1kg, semua ditentukan oleh agen tanpa bisa memilih barang yang diperlukan oleh penerima manfaat.

Akibat itu warga mengharapkan agar pemerintah menggantinya dengan bantuan langsung seperti yang sudah sudah, dengan demikian warga bisa bebas membeli keperluannya masing masing. Dan dengan diberikannya bantuan secara langsung juga bisa menghidupkan perekonomian pedagang kecil dipedalaman.

Menurut salah satu tokoh masyarakat sekitar yang dimintai pendapatnya oleh awak media, ” jika sistem monopoli seperti ini dibiarkan, maka akan mematikan usaha warung warung kecil dan hanya menyuburkan pengusaha kaya (agen besar) ungkapnya.

Pantauan wartaotonomibaru.com yang Terjadi di desa-desa se Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah, pada 28 April 2022. Hampir semua, paketan senilai Rp 200.000,- ditentukan oleh agen, sedangkan agen berasal dari perangkat desa setempat, oleh karena itu unruk mencegah terjadinya KKN perlu segera diambil tindakan oleh steak Holder diatas, harapnya.

Dipaparkannya pula,
contoh barang yang disalurkan untuk bantuan PKH dan BPNT diwilayah Tegal ini adalah
1) buah pier seharusnya buah lokal.
2) daging ayam dengan ukuean yang tak sesuai dan tidak layak konsumsi.

Sementara acuan menurut Pemerintah melalui Kementerian Sosial RI, perangkat desa, ASN, TNI dan Polri dilarang menjadi agen. Buahan -buahan harus berasal dari buah yang tumbuh di daerah. Dan sistim pemberian seperti itu juga menimbulkan Kerumunan penerima PKH dan BPNT lalai mengenakan masker dibiarkan berkerumun tanpa batasan.

Yon

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*