Jakarta, wartaotonomibaru.com – Program unggulan Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia), Global CEO PPI Preneur dan Lumbung Internasional, di-launching Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Peluncuran program tersebut dilaksanakan secara hybrid di kantor Kementerian Investasi di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (8/8).
Dalam sambutannya, koordinator PPI Dunia, Faruq Ibnul Haqi, menyampaikan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Hanida Foundation untuk mencetak pelajar Indonesia di luar negeri agar memiliki jiwa entrepreneur sekaligus mencetak CEO bertaraf global.
“Tugas pelajar adalah belajar, salah satunya belajar menjadi seorang entrepreneur. Hal ini akan sangat bermanfaat jika pelajar Indonesia di luar negeri memiliki jiwa entrepreneur dan tentunya akan berkontribusi untuk pembangunan bangsa,” ungkap Faruq yang juga kandidat doktor perencanaan wilayah dan kota di University of South Australia, Adelaide.
Faruq juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Investasi atas inovasinya dalam pembuatan sistem Online Single Submission (OSS) bagi masyarakat yang ingin mengajukan perizinan usaha. Menurutnya ini adalah sebuah terobosan berani dalam sistem perizinan usaha yang semakin transparan. “Tentunya, hal ini akan mempermudah prosedur berusaha dan berinvestasi tanpa terkecuali untuk pelaku usaha UMKM,” pungkas Faruq, Koordinator PPI Dunia ke-11.
Sementara itu, Sri Suparni Bahlil, selaku pendiri Yayasan Hanida juga menyampaikan bahwa program PPI Preneur ini sebagai salah satu upaya untuk mencetak pelajar Indonesia berjiwa wirausaha di luar negeri.
Saat ini PPI Dunia tersebar di tiga kawasan yaitu Asia-Oseania, Amerika-Eropa dan Timur Tengah-Afrika dan beranggotakan 60 negara. Di mata Sri, ini adalah jejaring global yang sangat luar biasa.
“Dengan jejaring yang tersebar di 60 negara, Hanida Foundation dan PPI Dunia berkomitmen untuk berperan menjadi penghubung utama untuk mendukung UMKM Go Global. Lapangan pekerjaan di Indonesia didominasi oleh pelaku UMKM. Dengan program ini diharapkan bisa memberikan kontribusi nyata terhadap bangsa,” tukas Sri Suparni Bahlil.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam paparannya menyampaikan beberapa data, khususnya terkait dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,44 persen pada triwulan II 2022, di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu akibat pandemik.
“Pelajar-pelajar Indonesia di luar negeri khususnya anggota PPI tidak boleh minder, harus optimis Indonesia lebih baik, karena ekonomi Indonesia mampu tumbuh dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika, China, Korea Selatan, India, bahkan Singapura,” papar Bahlil.
Setelah menyampaikan paparan kunci, Menteri Investasi langsung meresmikan program Global CEO PPI-Preneur dan Lumbung Internasional yang disaksikan langsung oleh perwakilan Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC), Sekjend PPI Dunia Ika Puspasari, Direktur PPM Yudi Chandra, Ketua Komisi Pendidikan Budy Sugandi, Direktur Felari Zafran Arif, Kepala Biro SPIHK Andasmara, Ketua Hanida Foundation Musyarafah Machmud, Ketua Koperasi Hanida Cut Emma Mutia Ratna, Ketua Lumbung Indonesia Liena Mulyadi, serta perwakilan dari beberapa komunitas dan koperasi di Indonesia.
Red