BANJAR, wartaotonomi.com
Aplikasi Bebeong yang resmi diluncurkan Pemerintah Kota Banjar melalui Dinas Kominfo, bebeong ini merupakan singkatan dari “beragam layanan digital dan berita Online”. Aplikasi ini di rancang untuk menjadi wadah layanan digital bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum.
Kepala Diskominfo Kota Banjar, Dede Tito Ismanto, mengatakan aplikasi Bebeong ini dapat diunduh secara gratis di perangkat Android melalui layanan Google Playstore. Dalam aplikasi bebeong didalamnya terdapat berbagai layanan digital, termasuk layanan kependudukan yang dinamakan Pak Onom, sistem kepegawaian (Simpeg), presensi online untuk ASN, pelayanan monitoring, serta ATCS.
“Target kami, aplikasi ini bisa berkembang menjadi super apps, yang nantinya melalui super apps ini bisa juga akan melakukan beraneka pembayaran pajak termasuk pembayaran pajak kendaraan bermotor,” ungkap Dede Tito, Rabu (4/9).
Ia menambahkan aplikasi Bebeong saat ini masih dalam proses penyempurnaan, namun sudah dapat digunakan untuk layanan digital, khususnya dalam administrasi kependudukan.
Dede Tito menekankan bahwa aplikasi Bebeong merupakan bagian dari program dan inovasi Diskominfo, yang berbentuk portal yang menyatukan berbagai layanan publik dan administrasi pemerintahan yang ada di wilayah Kota Banjar. Ujarnya
“Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan yang disediakan oleh pemerintah “.
Selain aplikasi Bebeong, Pemkot Banjar juga menerapkan program smart city. Pj Wali Kota Banjar, Ida Wahida Hidayati, menjelaskan bahwa smart city atau kota pintar adalah kota yang sudah mengintegrasikan tehnologi impormasi dan komonikasi (TIK) untuk meningkatkan efesiensi, kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan warga .
“Kota pintar merupakan upaya inovatif yang dilakukan oleh ekosistem kota dalam mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia serta komunitas setempat,” kata Ida Wahida Hidayati.
Dalam membangun kota pintar menurut Ida Wahida Hidayati ada yang di sebut enam pilar utama, yaitu smart govermance, smart society, smart living, smart economy, smart environment, dan smart branding.
Sebagai contoh pembangunan smart city pada kawasan wisata prioritas yang sesuai dengan enam pilar tersebut:
= Smart givernance memastikan
pemerintah Daerah pada kawasan
wisata prioritas meneraokan sistim
oemerintahan berbasis ekektrinik.
= Smart siciety memastikan masyara
kat tujuan wisata prioritas dan ka
wasan sekitarnya memiliki kapasit
as unggul dan nampu nenjadi tuan
rumah yang baik.
= Smart Living mendorong situasi ka
wasan wisata prioritas yang kondu
sip dan nyaman bagi nasyarakat
dan wisatawan melalui penyediaan
transportasi ,logistik yang tentram
aman dan amanah.
= Smart economy memastikan TIK
dan proses transaksi berlangsung
dikawasan wisata prioritas dan prio
ritas daerah sekitarnya .
= Smart brending membantu pemerin
tah Daerah pada kawasan daerah
pada kawasan wisata prioritas dal
am meningkatkan kunjungan wisa
ta.
= Smart environment menyiapkan
kawasan wisata prioritas nenjadi
kawasan yang bersih , bebas sam
pah dan tertib tanpa meninggalkan
unsur tradisionalnya.Pungkasnya
(Tito)