0
0
Banjar, wartaotonomibaru.com
Media memiliki peran penting dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, terutama dalam menyampaikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Sebagai salah satu pilar demokrasi, media diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mengedukasi masyarakat serta mengawasi jalannya kampanye dan pemilu agar tetap transparan dan adil.
Dalam hal ini Bagja Hamara, selaku Narasumber di kegiatan,
sosialisasi pengawasan partisipatif pilkada Tahun 2024
untuk pilkada yang jujur dan adil , bertempat di Aula Dispora, Selasa (12/11/2024) menegaskan, bahwa media harus menjaga integritas jurnalisme dengan menghindari penyebaran berita hoaks yang dapat merusak proses demokrasi.
“Sebagai wartawan, kita harus bertanggung jawab atas setiap informasi yang kita sebarkan. Berita hoaks bisa mengacak-acak proses Pilkada dan membingungkan pemilih. Oleh karena itu, kita harus selalu memverifikasi fakta sebelum memberitakan sesuatu”, ujarnya.
Menurut Bagja, peran media dalam Pilkada 2024 tidak hanya terbatas pada pemberitaan, tetapi juga sebagai pengawas yang memastikan jalannya proses pemilu bebas dari manipulasi informasi.
“Media harus berfungsi sebagai kontrol sosial yang mengedukasi pemilih untuk membuat keputusan yang bijak. Jika kita gagal menjaga objektivitas dan mengedepankan fakta, kita berisiko membingungkan publik”, tambahnya.
Di era digital yang serba cepat ini, tantangan untuk menjaga keakuratan informasi semakin besar. Berita palsu atau hoaks sering kali menyebar dengan cepat melalui media sosial, yang dapat mempengaruhi persepsi dan pilihan pemilih. Oleh karena itu, Bagja mengingatkan agar wartawan dan media selalu berhati-hati dalam memilih sumber berita dan memastikan setiap informasi yang disampaikan telah diverifikasi dengan baik.
“Pilkada adalah momentum penting dalam kehidupan demokrasi kita. Oleh karena itu, media harus mendukung proses ini dengan cara yang benar, yakni memberikan informasi yang seimbang dan menghindari penyebaran informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan”, pungkas Bagja.
(Tito)
