0
0
Banjar, Wartaotonomibaru.com – Menjadi salah satu daerah di Indonesia yang menonjol dalam menjaga kerukunan beragama. Dengan beragam keyakinan yang dianut warganya, kota Banjar mampu menjadikan toleransi sebagai fondasi utama dalam kehidupan bermasyarakat. Kerukunan ini tidak hanya menjadi simbol keberagaman, tetapi juga pilar penting dalam menciptakan harmoni sosial dan stabilitas daerah.
Pemerintah Kota Banjar bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) secara aktif memfasilitasi berbagai program yang memperkuat toleransi antarumat beragama. Kegiatan seperti dialog lintas agama, pelatihan toleransi bagi generasi muda, dan kegiatan sosial bersama sering diadakan untuk mempererat hubungan antarwarga. Salah satu contoh nyata adalah pelaksanaan Festival Kerukunan yang menghadirkan seni dan budaya dari berbagai agama Pulau Majeti.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Banjar H Sony Horison melalui Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Agus Mulyana, menyebutkan bahwa upaya membangun kerukunan beragama dilakukan secara berkesinambungan. “Kerukunan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Kuncinya ada pada rasa saling menghormati dan komunikasi terbuka,” ucap Agus.
Data dari FKUB menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir, Kota Banjar mencatat hampir tidak ada konflik keagamaan yang signifikan. Hal ini menjadi bukti nyata keberhasilan penerapan nilai toleransi dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Kerukunan beragama di Kota Banjar menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengelola keberagaman secara positif. Dengan menjadikan toleransi sebagai pilar utama, kota Banjar menunjukkan bahwa harmoni dalam perbedaan dapat membawa kemajuan bersama.
Tito
